Petugas kesehatan di daerah juga beberapa kali melakukan pembinaan dalam bentuk penyuluhan dan konsultasi kesehatan kepada jemaah. Dengan demikian mereka tidak hanya menyadari pentingnya kesehatannya tapi juga memiliki bekal pengetahuan dan wawasan akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat utamanya selama berada di Arab Saudi.
”Ini sudah dibekali sejak di tanah air. Kemudian mereka berangkat ke Arab Saudi walaupun dengan jemaah yang tergolong risiko tinggi lebih dari 60%, setiba di arab saudi, mereka sudah menggunakan alat pelindung diri,” kata Kasi Kesehatan Makkah.
Faktor lainnya dari sisi petugas dalam memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan yang terus dilakukan hingga di Arab Saudi. Imbauan-imbauan untuk menjaga kesehatan sering digaungkan dan selalu disampaikan sejak kedatangan jemaah di bandara hingga ke pondokan/hotel tempat jemaah menginap.
Tugas ini dilakukan bersama-sama oleh petugas dalam kloter seperti Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan pembimbing ibadah maupun petugas non kloter atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan.
Baik itu Tim Promotif Preventif (TPP), Tim Gerak Cepat (TGC) dan Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) yang saling bahu-membahu melayani jemaah. Dengan begitu, determinan kesadaran jemaah dan kontribusi petugas menjadikan kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia tahun ini secara umum dapat dikatakan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
”Namun kita harus tetap tawadhu dalam menjalankan tugas ini,” kata Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes. (SA)
Sumber: www.depkes.go.id