Padahal untuk hidup sehari-hari, pengeluaran lebih besar dari penghasilan. Dengan demikian, perlu dilakukan reevaluasi atas jumlah penghasilan yang ideal sehingga bisa menabung untuk hari tua dan kehidupan keluarga dapat lebih nyaman. Bagaimana caranya merealisasikannya?
Ada banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya mencari penghasilan tambahan dengan membuka usaha sampingan, atau melakukan pekerjaan tambahan yang tidak mengganggu pekerjaan utama.
Selanjutnya, setelah masalah pengeluaran dapat teratasi, segeralah membuat perencanaan pensiun yang konprehensif, layak untuk diwujudkan dan realistis. Caranya dengan mulai menyisihkan sebesar Rp 1 juta per bulan pada usia 35 tahun sampai usia 50 tahun ke depan.
Bentuknya, antara lain dapat ikut serta program asuransi jiwa, asuransi kesehatan, jaminan uang pensiun, jaminan pendidikan anak, serta jaminan penghasilan tambahan, berupa investasi uang atau pengelolaan bisnis. Untuk itu, jangan terkecoh janji-janji dengan memilih perusahaan atau asuransi yang tidak dikenal, sebaiknya memilih perusahaan atau asuransi yang punya nama baik.
Membuat penrencanaan pensiun yang bagus, bisa diwujudkan dengan menentukan target tahunan yang harus dilakukan: berapa uang asuransi yang harus terwujud selama tiga tahun, dan berapa banyak uang yang harus ditabung selama lima tahun.
”Jangka waktu terpilah dan terencana ini, akan memudahkan evaluasi apakah rencana pensiun ada peningkatan atau mengalami stagnasi. Kondisi yang lebih buruk lagi adalah jika ternyata, Anda sudah mampu membuat perencanaan pensiun yang bagus, tetapi gagal mewujudkannya dengan seribu satu alasan,” kata Sapto Rahardjo. (SA).