Sehatalami.co ~ Terapi bekam atau sering disebut “hijamah” sebenarnya sudah cukup populer di tanah air. Bahkan sudah banyak tokoh dan selebriti dunia, termasuk olahragawan dunia menjalani terapi bekam. Contoh terbaru, atlit sepak bola dari klub Real Madrid, Karim Benzema, diberitakan baru saja menjalani terapi bekam.
Terlihat di laman instragramnya, ia sedang memamerkan bekas-bekas bekam di tubuhnya. Tidak hanya itu, penyerang andalan Real Madrid Benzema juga mengucapkan rasa syukur. Alhamdulillah menyertai unggahan foto di instatram pribadinya.
Terlihat ada tujuh titik merah bekas terapi bekam di punggung Karim Benzema. Ia menyertai foto tersebut dengan caption, “Alhamdulillah #hijamatherapy.
Bekam digemari olahragawan dunia
Hijama adalah nama lain dari terapi bekam, atau biasa disebut dalam bahasa Inggris sebagai Cupping therapy. Marca menyebut, ini bukanlah kali pertama Karim Benzema menjalani terapi bekam.
Disebutkan oleh media Spanyol yang berbasis di kota Madrid itu, Karim Benzema sebelumnya pernah menggunakan terapi bekam ini pada jeda internasional di tahun 2019.
Praktik terapi bekam sendiri belakangan menjadi hal yang tak asing di kalangan pesepakbola. Megabintang Brasil Neymar, misalnya, pernah memamerkan penampakan bagian punggung ketika dibekam medio tahun 2017.
Di dunia olahraga pada umumnya, penggunaan terapi bekam jadi buah bibir di Olimpiade Rio 2016 ketika perenang Michael Phelps memamerkan bekas tubuh yang bekas dibekam. Bahkan pebalap MotoGP Marc Marquez pun pernah dibekam. Hal itu setidaknya dilakukan peraih enam gelar juara dunia MotoGP tersebut saat proses pemulihan cedera bahu medio Januari 2019.
Terapi bekam dipercaya mampu memperlancar peredaran darah, mengeluarkan darah kotor, dan mempercepat proses pemulihan tubuh. Bagian tubuh yang habis dibekam bakal meninggalkan warna merah sebagai efek hisap dari alat bekam. Seperti di tubuh Marc Marquez, Neymar, dan Karim Benzema.
Apa itu terapi bekam?
Disebutkan, terapi bekam berasal dari Timur Tengah, Mesir dan Tiongkok. Bekam adalah terapi atau pengobatan yang dipercaya dapat mengeluarkan racun dan zat berbahaya. Tidak hanya itu, terapi bekam juga dianggap dapat mengurangi rasa sakit dan proses peradangan di seluruh tubuh, serta membuat tubuh dan pikiran relaks.
Biasanya, tetapi bekam menjadi terapi pelengkap perawatan bagi pasien yang mengalami sejumlah penyakit dan kondisi tertentu.
Biasanya, sebelum melakukan bekam,cangkir akan dipanaskan terlebih dahulu dengan api menggunakan racikan herbal, atau kertas khusus yang ditempatkan langsung ke cangkir. Ketika api mengecil dan akhirnya mati, gelas langsung ditempel di atas permukaan kulit penderita.
Sampai pada akhirnya udara di dalam gelas terasa dingin, maka udara dingin tersebut akan menarik kulit dalam cangkir hingga tampak permukaan kulit menjadi merah karena pembuluh darah merespons perubahan tekanan.
Namun, cara di atas masih tergolong tradisional. Kini ada juga alat bekam yang lebih modern yaitu menggunakan pompa karet. Melalui alat ini, terapis menggunakan cangkir silikon yang dapat mereka pindahkan dari satu tempat ke tempat lain di kulit Anda.
Dalam metodenya, terapi bekam terbagi menjadi dua jenis, yaitu bekam kering dan bekam basah. Pada jenis terapi bekam kering, cangkir akan dibiarkan menempel selama beberapa menit, hingga akhirnya kulit memerah dan mencuat ke atas.
Berbeda pada terapi bekam basah, dilakukan sayatan dangkal pada kulit bekas bekam, lalu dilakukan penyedotan ulang di area kulit yang disayat untuk mengeluarkan sebagian kecil darah. Setelah selesai, bagian yang terluka akan diolesi dengan salep antibiotik dan ditutup dengan perban untuk mencegah infeksi.
Dikutip dari alodokter.com, meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, terapi bekam diduga mampu mengobati
- Tekanan darah tinggi
- Migrain
- Depresi, kegelisahan
- Kelainan darah, seperti hemofilia dan anemia
- Masalah kesuburan dan gangguan kandungan
- Fibromyalgia dan arthritis
- Jerawat dan eksim
- Varises
- Penyumbatan bronkus (saluran pernapasan) yang disebabkan oleh asma atau alergi.
Jika Anda memilih terapi bekam untuk mengatasi masalah kesehatan Anda, tidak perlu terlalu khawatir dengan bekas yang muncul setelahnya. Bekas kemerahan pada kulit setelah terapi bekam umumnya akan hilang sendiri dalam 10 hari.
Meski terapi bekam kemungkinan memiliki berbagai manfaat, namun masih diperlukan lebih banyak penelitian, termasuk mengenai risiko efek samping dari terapi tersebut. Konsultasikan dengan dokter jika Anda masih ragu dalam menjalani terapi ini, terutama bagi Anda yang sedang hamil atau menderita kanker. (SA)