Kelemahan-kelemahan otak ini justru mendatangkan hikmah. Lupa justru membuat memori kita berfungsi dengan efisien. Meski begitu, penting juga untuk menghindari penyakit lupa. Bagaimana caranya?
Sehatalami.co ~ Daniel L. Schacter PhD, Ketua Jurusan Psikologi, Harvard University di Cambridge, Amerika, mengatakan, “Bersyukurlah bahwa kita bisa lupa”. Ia memberi contoh, misalnya Anda diminta untuk mengingat episode dalam hidup Anda yang berkaitan dengan bunga, Anda mungkin ingat pada peristiwa tertentu yang paling mengesankan.
Sekarang bayangkan kalau memori Anda tidak pernah luntur karena waktu (transcience) atau mengalami blocking, maka “bunga” akan mengingatkan Anda pada ratusan atau bahkan ribuan memori pengalaman Anda dengan bunga yang disimpan di otak Anda.
Terbayang rumitnya mencari kembali dan menyortir ribuan data bunga yang tersimpan dalam otak Anda. Bisa-bisa seperti mencari data di Internet saja. Yang pasti, terjadi chaos dalam otak Anda.
Kemampuan untuk tidak fokus (absent-mindedness) juga perlu bagi kita. Lupa memungkinkan otak Anda untuk fokus pada hal-hal yang perlu diperhatikan, bukan mengingat detail yang remeh dan sepele. Jika Anda memperhatikan dan mengingat semua hal (benda, nama) dengan kadar perhatian yang sama, pikiran Anda akan seperti keranjang sampah yang dipenuhi informasi yang tidak berguna.
Karena itu, kelemahan-kelemahan otak ini justru mendatangkan hikmah. Lupa justru membuat memori kita berfungsi dengan efisien. Meski begitu, penting juga untuk menghindari penyakit lupa. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala lupa.
Jika Anda harus mengingat sesuatu
- Ciptakan petunjuk yang tepat. Petunjuk itu sebaiknya informatif dan jelas. Cara klasik dengan mengikatkan selembar pita di jari atau pergelangan tangan tidak ada gunanya. Jika Anda lupa masalah apa yang perlu diingat, melihat pita juga tidak akan memberi informasi apapun.
- Ubah petunjuk Anda. Petunjuk berdasarkan waktu (time-based) misalnya “telepon Lisa pukul 17” lebih sulit diingat dibandingkan petunjuk berdasarkan peristiwa (event-based), “telepon Lisa setelah makan malam.”
Jika nama sudah di ujung lidah
- Teruslah berusaha. Jangan putus asa kalau Anda sering lupa nama orang atau benda. Penelitian menunjukkan, makin sering mengingat nama yang terlupa itu, makin terbuka kemungkinan untuk mengingatnya.
- Jangan sebut yang salah. Ketika Anda berkutat untuk mengingat sebuah nama, jangan menyebut nama yang salah. Mengingat nama yang salah akan mengurangi kesanggupan Anda untuk mengingat kembali kata atau nama yang sedang Anda cari.
- Telusuri huruf abjad. Huruf awal nama orang lebih efektif sebagai pembantu memori daripada informasi tentang orang tersebut. Telusuri huruf-huruf abjad untuk mengingatkan Anda pada nama yang dicari. (SA)