Bagaimana mengetahui toksin di tubuh Anda sudah bertumpuk berlebihan? Tanda-tandanya antara lain warna putih pada mata akan menjadi kuning, munculnya lingkaran hitam di bawah mata, memucatnya warna kulit, sakit kepala, lapisan warna putih di permukaan lidah, PMS (pra menstrual syndrome), masalah sendi, berkurangnya kemampuan tubuh untuk mencerna lemak, berkurangnya kinerja pencernaan, dan mual. Selanjutnya, penyakit-penyakit hati akan mulai bermunculan.
Agar kerja hati optimal
Untuk membantu organ hati agar tidak bekerja terlalu berat, maka beberapa hal perlu kita lakukan yaitu:
- Mengkonsumsi makanan seimbang, sebab hati juga bisa membengkak dan meregang jika kelelahan memproses protein dan lemak dalam jumlah besar akibat pola makan yang buruk.
- Lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar, karena kaya serat dan antioksidan. Sayuran terbaik untuk hati adalah wortel dan bit karena kaya antioksidan yang bisa membantu penyembuhan dan detoksifikasi hati.
- Minum air setidaknya 8 gelas sehari.
- Mencuci bersih setiap bahan makanan mentah, agar tak tertinggal racun-racun pestisida dan zat-zat kimia.
- Memilih daging rendah lemak dan menghindari kulit unggas karena banyak mengandung lemak.
Sedangkan hal-hal yang perlu dihindari yaitu:
- Terlalu banyak mengkonsumsi suplemen vitamin A, karena dapat meracuni organ hati.
- Mengkonsumsi terlalu banyak alkohol, serta makanan dan minuman olahan yang kaya bahan pewarna, pengawet, dan pemanis buatan.
- Terlalu sering menggunakan obat-obatan yang dijual bebas.
- Rokok dan uap beracun, karena semua bahan yang kita hirup akan disaring organ hati. Asap rokok dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker hati. Begitu juga uap dari pengencer cat, insektisida, maupun obat nyamuk.
Nah, setelah kita sepakat untuk melakukan detoks demi kesehatan tubuh, marilah sejenak mengutip dan menggumamkan lagu Aa Gym “Jagalah hati, jangan kau kotori/Bersihkan hati, lakukan detoksifikasi” (SA)