Demikian pula bila kemarahan dilampiaskan pada orang lain, maka orang lain akan berbalik marah pada kita atau menjadi tidak percaya diri di hadapan kita. Bisa pula ia lama kelamaan cenderung bersikap menghindar dari diri kita.
Cara mengelelola marah
Untuk itu, kita perlu belajar menyalurkan dan mengendalikan rasa marah dengan cara-cara yang lebih sehat dan lebih asertif, bukan agresif. Dengan mengungkapkan kemarahan secara asertif, diri kita sendiri maupun orang lain tidak akan merasa disakiti.
Menenangkan diri adalah salah satu cara yang bisa ditempuh. Bila Anda mulai merasakan munculnya tanda-tanda kemarahan (denyut nadi bertambah cepat, napas terengah-engah, darah seperti mengalir deras) cobalah menarik napas dalam-dalam dan mencoba meredakan emosi.
Segeralah mengambil jarak dari sumber kemarahan dan mencoba mengendalikan emosi yang sedang bergejolak dalam diri Anda. Anda dapat “berbicara” kepada diri sendiri, misalnya dengan mengatakan “It’s OK”, “Tenang aja…”, “Relaks aja..”, “Take it easy..”, “Nggak apa-apa kok…”, “Sabar….” Bisa dengan bergumam ataupun berbicara dalam hati. Dengan demikian diharapkan rasa marah berangsur-angsur mereda.
Jurus menenangkan diri ini akan lebih mudah dilakukan bila Anda melatih diri untuk senantiasa berpikir positif dan meningkatkan rasa humor Anda. Dengan demikian, Anda akan bisa melihat sisi lain dari suatu situasi yang menyebabkan rasa marah – bahwa di situ juga ada segi positif atau bahkan sisi lucu dari kejadian tersebut. (SA)