Sehatalami.co ~ Melonjaknya kasus harian covid-19 di Indonesia terbaca karena adanya varian Omicron. Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan para ahli menyebutkan bahwa karakteristik khas, varian Omicron adalah lebih cepat menular dibandingkan varian Corona lainnya, seperti Delta.
Selain itu, masa inkubasinya varian Omicron juga tergolong sangat cepat dan disebut-sebut hanya membutuhkan waktu 3 hari. “Kalau varian-varian sebelumnya inkubasi itu bervariasi antara 2-14 hari, namun rata-rata biasanya tujuh sampai sembilan hari, bahkan ada yang lima hari. Khusus Omicron lebih cepat, tiga hari sudah menimbulkan gejala,” kata dokter spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Selasa (22/2/2022).
Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah pakar mengimbau masyarakat untuk tidak meremehkan varian COVID-19 ini. Sebab, Omicron juga bisa memicu risiko fatal hingga kematian untuk sejumlah kelompok masyarakat tertentu dengan komorbid.
Berikut ini cara penularan Omicron menurut WHO
Berikut penularan Omicron melalui apa yang wajib diketahui masyarakat menurut WHO. Dikutip dari laman resminya, Jumat (25/2/2022), ini informasinya.
- Antarmanusia secara langsung
- Antarmanusia secara tidak langsung melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi virus (meja, gagang pintu, pegangan, dan lainnya)
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi oleh virus COVID-19
- Terinfeksi dari sekresi yang dikeluarkan melalui mulut dan hidung pasien positif COVID-19, seperti air liur, sekresi pernapasan, droplet ( percikan) akibat batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi
- Kontak erat dengan orang yang positif COVID-19
Juru bicara Satgas COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, pada siaran sehat secara daring, Senin (14/2/2022), pun membeberkan sejumlah kriteria orang yang termasuk dalam kategori kontak erat, yakni:
- Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
- Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi, seperti bersalaman, berpegangan tangan, pelukan, dan lain sebagainya.
- Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
- Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
Tahu Penularan Omicron Melalui Apa, Ini Cara Cegahnya
Selain mengetahui penularan Omicron melalui apa, masyarakat perlu juga tahu bagaimana cara mencengah penyebarannya, seperti:
- Batasi kontak erat antara orang yang infeksius dan orang lain. Pastikan jarak fisik setidaknya 1 meter dari orang lain. Gunakan masker di tempat umum.
- Identifikasi orang terdekat atau keluarga yang terinfeksi agar bisa diisolasi dan dirawat. Selain itu, semua orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19 harus dikarantina.
- Selalu bersihkan tangan dan tutup mulut ketika batuk atau bersin.
- Hindari tempat ramai, tempat sempit, dan ruang terbatas atau tertutup dengan ventilasi yang buruk.
- Pastikan ventilasi di dalam ruangan baik, termasuk di rumah dan kantor.
- Tetap di rumah jika merasa tidak enak badan. Hubungi layanan medis sesegera mungkin untuk mengetahui terinfeksi COVID-19 atau tidak. Apabila dinyatakan positif, petugas kesehatan dapat memberikan perawatan lebih lanjut.
- Petugas kesehatan harus menggunakan masker medis secara terus-menerus selama menjalani kegiatan rutin di area klinis fasilitas layanan kesehatan.
- Petugas kesehatan juga harus menggunakan alat pelindung diri dan tindakan kewaspadaan tambahan saat merawat pasien.
- Selain di rumah, tempat kerja juga harus menerapkan protokol kesehatan.
Jadi guys, penularan Omicron melalui apa tentunya tak berbeda dengan varian COVID-19 lainnya, baik itu Beta, Delta, hingga Gamma. Jangan lupa untuk selalu patuhi protokol kesehatan serta mendapatkan vaksinasi untuk meringankan gejala dari COVID-19, termasuk Omicron. (SA)