Cara menangkis pikiran negatif
Untuk menghalau pola pikir negatif, Sarita Maybin, telah merumuskan hal-hal apa saja dapat Anda dilakukan agar tetap berpikir positif dalam situasi negatif. Jawaban atau formula yang dirumuskan dalam 3P ini menurutnya ia adaptasi dari studi yang dilakukan oleh Dr Martin Seligman.
Formula ‘P’ yang pertama, menurut Sarita, adalah kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah perlakuan negatif yang kita terima bersifat “personal” atau pribadi. Menurutnya, sering kali saat atasan memarahi kita atau rekan kerja yang cemberut, meski kita berusaha ramah dan tersenyum padanya, sebenarnya respons tersebut tidak sepenuhnya ditujukan pada kita.
“Bisa saja ia memang tengah mengalami hari yang buruk. Jadi kita tidak perlu selalu berpikir negatif dan menganggap bahwa mereka tidak respek dengan kita. Lagi pula sebenarnya seseorang tak selalu memikirkan orang lain sebegitu sering seperti yang kita duga,” ujar Sarita.
Formula ‘P’ kedua, apakah perlakuan tersebut bersifat “permanen”? Penting untuk diperhatikan apakah sifat negatif yang kita terima sifatnya permanen? Apakah rekan kerja Anda selalu cemberut terhadap kita sejak kita pertama mengenalnya? Apakah hanya
Anda yang dicemberuti atau orang lain juga diperlakukan sama. Dari analisis ini, kita bisa memilih jalan pikiran yang positif agar hidup lebih menyenangkan.
Selanjutnya ‘P’ yang terakhir, jangan terlalu mengingat hal kecil yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap gambaran keseluruhan (big picture) kita terhadap seseorang. Sebab tidak ada orang yang sempurna, jadi jangan langsung berpikir negatif setiap kali menemukan cela pada orang lain.
Menjaga gaya hidup seimbang
Tak hanya berpikir dan bersikap positif terhadap perilaku seseorang, kita juga harus berlaku hal yang sama terhadap situasi yang buruk atau negatif. Jika kondisi tersebut menyerang kita, siapkan rencana lain untuk menghindari pikiran negatif.
Tak ada yang salah dengan orang yang mencintai pekerjaannya. Mencintai pekerjaan justru akan membuat kerja kita menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Namun, jangan sampai pekerjaan merenggut semua sisi keidupan kita. Berikan waktu dengan kegiatan lain seperti melakukan hobi, berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, atau kegiatan lain di luar pekerjaan.
“Penelitian sudah mebuktikan bahwa seseorang yang memiliki kehidupan yang seimbang antara karier dan keluarga atau hobi, akan lebih memiliki pikiran yang positif karena saat satu sisi kehidupan mereka tidak berjalan dengan baik, ia bisa menemukan keseimbangan lainnya, rasa percaya diri, harga diri, dan kesenangan dari sisi kehidupannya yang lain,” jelas Sarita panjang lebar.
Jangan biarkan urusan pekerjaan menguasai hidup kita. Karena akan sangat menyedihkan jika di setiap saat dan setiap waktu, pikiran kita selalu tertuju pada pekerjaan. “Jadi setiap ada hal negatif di tempat kerja atau di mana pun juga, timbulkan perasaan positif tersebut agar Anda tidak menjadi orang yang mudah putus asa,” tegas Sarita. (SA)