Kendati rerata atau 80 persen pasien virus corona tidak menimbulkan penyakit serius dan bisa sembuh setelah diobati, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar masyarakat tidak memandang sepele penyakit dan selalu menjaga kesehatan serta kebersihan diri dan lingkungan.
Sehatalami.co ~ Presidan Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan dr. Terawaan Agus Putranto telah mengonfirmasikan bahwa dua WNI positif virus Corona. Dijelaskan bahwa penyebaran virus Corona dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita melalui air liur dan selaput lendir seperti batuk atau bersin.
Selain itu, virus Corona juga bisa menyebar ketika seseorang menyentuh permukaan benda yang terpapar kemudian ia memegang mata, hidung, mulut atau bagian tubuh lainnya yang memiliki selaput lendir.
Adapaun gejala infeksi virus Corona dikatakan mirip dengan gejala yang muncul pada penyakit flu, seperti demam, batuk dan pilek. Perbedaanya, beberapa hari setelahnya seseorang yang terinfeksi virus corona bisa mengalami sesak napas akibat infeksi pada paru-paru (pneumonia).
Menurut Prof dr. Faisul Yunus, dokter spesialis paru-paru dari RS Persahabatan, hingga saat ini belum ada obat atau vaksin penangkal virus Corona jenis baru novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar masyarakat tidak memandang sepele penyakit dan selalu menjaga kesehatan serta kebersihan diri dan lingkungan.
Pertanyaannya bagaimana cara untuk mencegah infeksi virus corona? Berikut ini beberapa cara untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia:
1. Rajin Cuci Tangan dengan Sabun
Pemerintah bekerjasama dengan sekolah-sekolah hingga tempat kerja untuk sama-sama menginformasikan tentang PHBS. Ini merupakan gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya pencegahan kepada seluruh warga agar terhindar dari penyebaran virus corona (Covid-19).
Salah satunya adalah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Mencuci tangan dengan benar disebut menjadi pencegahan penyebaran virus Corona yang sangat efektif. Pastikan ketika cuci tangan seluruh permukaan tangan seperti punggung tangan hingga pergelangan tangan, sela-sela jari dan kuku.
Cuci tangan secara teratur sebelum atau setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah dan setelah batuk atau bersin.
2. Menjaga Daya Tahan Tubuh – perbanyak konsumsi vitamin C
Menjaga daya tahan tubuh bisa dengan berbagai cara. Mulai dari mengonsumsi banyak sayur dan buah, juga mengonsumsi vitamin C hingga minum racikan jamu tradisional.
Mengapa viramin C? Vitamin C adiperlukan untuk menjalankan seluruh fungsi tubuh. Vitamin C menguatkan pembuluh darah halus dan dinding-dinding sel, juga pembentukan kolagen, protein penting yang digunakan untuk membuat kulit, jaringan parut, tendon, ligamen, dan pembuluh-pembuluh darah.
Vitamin C penting dalam proses penyembuhan luka, juga untuk memperbaiki dan menjaga agar tulang, tulang rawan, dan gigi tetap sehat dan kuat. Vitamin C juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan.
Pada kondisi tertentu vitamin C juga berperan sebagai antioksidan. Selain untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas, antioksidan juga dapat mengurangi kerusakan sel akibat bahan kimia dan polutan seperti asap rokok.
Vitamin C juga penting bagi sistem saraf pusat, karena diperlukan oleh asam-asam amino tertentu untuk membuat neurotransmitter (kimia otak). Vitamin C dapat membantu meredakan gejala-gejala flu dan mempersingkat lama sakitnya.
Selain suplemen vitamin C, kamu juga bisa mengonsumsi buah-buahan seperti jeruk, pepaya, jambu biji hingga lemon yang mengandung tinggi vitamin C. Selain itu jahe, kunyit dan temulawak dapat meningkatkan sistem imun. Sehingga ramuan herbal ini bisa menjaga kesehatan dan dijauhi virus.
3. Menenakan Masker jika Sakit
Untuk mencegah penyebaran virus Corona banyak masyarakat yang berburu menggunakan masker bedah hingga N95. Akan tetapi Menkes Terawan mengatakan, sebaiknya yang memakai masker adalah orang-orang yang sakit atau berisiko tertular karena pekerjaan.
Ketika sakit, pilihlah masker yang memiliki tiga lapisan dan ganti masker setiap hari untuk memastikan area mulut tetap higienis dan bebas dari kuman.
Terawan mengatakan masyarakat sehat sebaiknya tidak perlu memakai masker. “Karena itu saya menekankan dari WHO mengatakan yang pakai (masker) itu yang sakit, yang kedua yang bekerja di tempat risiko tinggi RS dengan penyakit infeksi, di ICU pun kalau bukan penyakit menular nggak pakai mereka. Sama saja mereka hanya cuci tangan, atau di kamar operasi. Jadi semua di tempat-tempat yang berisiko pakai masker,” ucap Terawan.
4. Menjaga Etika saat Batuk dan Bersin
Menutup mulut saat bersin atau batuk bisa mencegah penyebaran virus Corona ke orang lain. Gunakan tisu atau sapu tangan ketika bersin atau batuk. Akan tetapi jika tidak tersedia tisu atau sapu tangan, kamu bisa menutup mulut menggunakan siku bagian dalam.
Karena semburan air liur akan mengenai siku, bukan telapak tangan. Karena jika seseorang bersin ke telapak tangan, akan berpotensi membuat kuman-kuman berpindah ke orang lain atau mengontaminasi objek-objek lainnya yang dia sentuh.
5. Periksakan Diri ke Dokter
Saat merasa tubuh demam tinggi, flu, batuk, sesak nafas dan kesulitan dalam bernapas sebaiknya periksakan diri ke dokter. Ada tiga rumah sakit di Jakarta yang menjadi pusat rujukan nasional yakni Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, dan RS Pusat Persahabatan. Ketiganya termasuk dalam 100 RS yang disiagakan untuk menangani virus corona.