Apa yang harus diperhatikan?
Batu empedu bisa terbentuk dalam saluran empedu jika ada penyempitan saluran atau bahkan setelah kantung empedu diangkat. Batu yang terperangkap dalam saluran menyebabkan peradangan saluran empedu dan infeksinya dapat menjalar ke empedu, liver, bahkan pancreas, dan organ-organ lain.
Kantung empedu sama vitalnya dengan organ tubuh lain. Pengangkatan kantung empedu akan membebani liver dan tidak akan memperbaiki penyebab batu empedu atau penyakit.
Gejala batu empedu juga dapat menyerupai gejala radang usus buntu, tukak lambung, sindrom gangguan usus besar, hiatal hernia (baca Info Ringkas Nirmala Januari 2010), radang pancreas, atau radang hati. Jangan meremehkan gejala tersebut.
Meski serangan sering mereda begitu batu empedu bergerak, kantung empedu tetap bisa terinfeksi dan pecah jika masih ada penyumbatan. Segera ke dokter apabila nyeri berlangsung lebih dari 5 jam dan disertai mual, muntah, kembung, atau demam.
Suplemen/Herba. Suplemen dapat membantu mencegah dan melarutkan batu empedu.
- Vitamin B kompleks: 50 mg dua-tiga kali sehari
- Vitamin C: 500 mg dua-empat kali sehari, turunkan dosis apabila feses menjadi lembek atau encer (membantu menurunkan kadar kolesterol dalam empedu).
- Lecithin: 1200 mg (kapsul) atau satu sendok makan bentuk butiran dua kali sehari (membantu mengikat dan membawa kolesterol keluar dari usus besar).
- Vitamin E: 400 IU satu-tiga kali sehari
Pencegahan yang dapat dilakukan
- Terapkan pola makan tinggi serat dan rendah karbohidrat halus, gula, dan lemak. Serat baik dapat diperoleh dari buah dan sayuran segar, oat bran, dan pektin (terdapat pada apel, pisang, kubis, wortel, jeruk, kacang polong, dan okra).
- Kendalikan berat badan dan cukup minum air setiap hari.
- Terapi bilas liver dengan minum campuran minyak zaitun dan air jeruk nipis atau lemon. (SA)