5. Minyak kelapa
Medium-chain triglycerides (MCT) atau rantai medium trigliserida yang terdapat pada minyak kelapa diyakini mampu membuat tubuh semakin giat membakar kalori. Ahli dan praktisi diet Brenda Watson, dalam bukunya berjudul The Fiber35 Diet menjelaskan, bentuk pendek rantai kimia MCT mampu mengikat lemak dan mengubahnya menjadi kalori.
Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung MCT sangat membantu meningkatkan metabolisme dan menurunkan lemak tubuh.
Cara mendapatkannya: “Minum air kelapa beserta dagingnya memacu pembakaran kalori,” kata Brenda.
6. Makanan kaya Iodin
Kelenjar tiroid pada tubuh kita berperan sebagai penambah laju metabolisme. Proses metabolisme tubuh memerlukan dukungan dari berbagai komponen tubuh, termasuk di antaranya kelenjar tiroid. “Iodin akan menstimulasi kelenjar tiroid untuk menambah laju metabolisme, sehingga prosesnya menjadi sempurna,” ungkap Lisa.
Cara mendapatkannya: Makanan yang kaya iodin banyak dijumpai pada makanan laut seperti ikan, terutama ikan tuna dan rumput laut.
7. Kacang kedelai
Kedelai mengandung banyak lecithin. Sebagai salah satu asam lemak, lesitin akan terlibat dalam proses penguraian lemak dan glukosa, guna menjalankan proses metabolisme tubuh.
Cara mendapatkannya: Lisa menyarankan agar sering mengonsumsi susu kedelai, tahu, dan juga tempe.
8. Gandum utuh
Gandum utuh sangat kaya dengan serat, sehingga membantu melarutkan timbunan lemak. Selain itu gandum juga memiliki banyak vitamin B kompleks yang berperan mengubah karbohidrat menjadi energi. “Dengan begitu, timbunan lemak yang telah larut akan dibakar, dan proses pembakarannya dimaksimalkan oleh kandungan vitamin B kompleks. Kerjasama inilah yang membuat gandum efektif menggenjot laju metabolisme,” ujar Lisa.
Cara mendapatkannya: Porsinya tak perlu banyak-banyak, cukup satu porsi setiap sarapan pagi. (Sa, dari berbagai sumber).