Penyebab hypoxia
Hypoxia bisa terjadi karena beberapa sebab. Salah satunya karena trauma benturan seperti yang dialami oleh Choirul Huda. Benturan sebenarnya bisa saja terjadi pada semua orang, bukan hanya terjadi pada atlet. Bahkan aktivitas sehari-hari, di tempat kerja maupun olahraga pun bisa menyebabkan terjadinya benturan hingga terjadi hypoxia atau keadaan kekurangan oksigen, hingga tidak bisa bernapas.
Penyebab lain hypoxia atau keadaan kekurangan oksigen, misalnya akibat wajah tertutup bantal. Bisa juga karena kecelakaan, benturan, atau tenggelam, sehingga terjadi trauma saluran napas, yang menyebabkan saluran napas seperti hidung dan leher tertutup.
Pada kasus yang menimpa Choirul Huda, jika melihat video secara seksama detik-detik terjadinya benturan dengan pemain lainnya, nampak lidah Huda tertelan. Dokter Dyah Wijayanti, koordinator kesehatan KONI Jatim, saat menggelar konfrensi pers terkait dengan insiden yang dialami Choirul Huda, mengungkapkan bahwa lidah juga paling sering menyebabkan sumbatan jalan nafas pada kasus korban dewasa.
Saat korban hilang kesadaran, otot-otot akan melemas, termasuk otot dasar lidah yang jatuh ke belakang sehingga jalan napas tertutup. “Contoh sederhana seperti saat orang ngorok, itu ada sumbatan. Itu salah satu tanda ada pembuntuan jalan napas,” katanya.
Dyah menuturkan, benturan yang terjadi sangat mungkin berujung pada tersumbatnya jalan napas. Pada kasus Choirul, penyelamatan menjadi tantangan tersendiri. Pengecekan kemungkinan atlet mengalami gagal napas dan hypoxia harus dilakukan sesegera mungkin. Namun, pengecekan kadang bisa terhambat.
“Saat (korban) blek (jatuh), kita enggak bisa langsung ke lapangan, harus tunggu perintah dari wasit,” ujarnya seraya menyatakan baahwa hal ini menjadi tantangan sendiri bagi dokter olahraga. Dia menyebut, trauma saluran napas adalah salah cedera yang membuat atlet rentan memgalami kematian.