Menurut teori diet golongan darah, menyantap makanan tidak sesuai dengan golongan darah dapat mengakibatkan ‘penggumpalan’ darah dan mengundang beragam gangguan, dari penyakit jantung hingga kanker.
Sehatalami.co ~ Selama ini mungkin kita sudah sering mendengar istilah diet berdasarkan golongan darah. Menurut teori diet golongan darah ini, jika seseorang dengan golongan darah tertentu mendapatkan transfusi darah dari golongan berbeda, itu artinya maut!
Teori diet golongan darah percaya bahwa zat penggumpal dalam darah penerima transfusi, yakni aglutinin, akan ‘mengunci’ darah asing tersebut. Seketika seluruh organ tubuh berhenti bekerja.
Dr. Peter J. D’Adamo dalam buku larisnya yang berjudul, “Eat Right for Your Type” menjelaskan teorinya bahwa setiap bahan makanan mengandung zat penggumpal, yang terdapat dalam darah yang namanya lektin.
Menurut teori diet golongan darah, menyantap makanan tidak sesuai dengan golongan darah dapat mengakibatkan ‘penggumpalan’ darah dan mengundang beragam gangguan, dari penyakit jantung hingga kanker.
Secara garis besar, beginilah aturan susunan menu makanan berdasarkan diet golongan darah yang direkomendaikan para ahlinya:
Golongan darah O: Boleh makan daging, ayam, ikan, sayur-sayuran, dan buah. Disarankan menghindari roti, donat, mi, bakso, dan segala makanan yang terbuat dari gandum atau tepung terigu, jagung, susu dan hasil olahannya (krim, yogurt), jeruk.
Golongan darah A: Dibolehkan makan sayuran, kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu), lauk hasil laut (seperti ikan, kerang, cumi, kepiting), padi-padian kecuali gandum/terigu dan hasil olahannya, kacang-kacangan, buah-buahan. Daging, ginjal, kacang merah, susu dan hasil olahannya tidak disarankan. (bersambung).