3. Gizi baik, Tekan Kematian Ibu Hamil
“Ibu hamil yang kurang gizi mudah terserang infeksi yang mengganggu kehamilan dan persalinannya. Sedangkan pemenuhan gizi pada mereka akan menekan risiko kematian serta menyelamatkan ibu dan janinnya,” demikian kata Nila Moeloek, Utusan Khusus Presiden RI untuk Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), pada acara penandatanganan kerjasama dengan PT Indofood untuk percepatan pencapaian MDGs, awal Juni lalu.
Dikatakan Nila bahwa kekurangan gizi pada ibu hamil berpotensi menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah dan berstatus gizi kurang. Dari hasil riset Kesehatan Dasar pada tahun 2012 diketahui 44,2% ibu hamil di Indonesia mengonsumsi makanan di bawah kebutuhan minimal.
Masalah ini sulit diatasi terutama di daerah pedalaman, namun menurut Nila penyelesaian masalah kekurangan gizi pada ibu hamil harus dimulai dengan peningkatan pendidikan bagi wanita secara umum.
4. Kolesterol HDL Tak Selalu Lindungi Jantung
Kolesterol HDL atau yang biasa disebut kolesterol ‘baik’ dikenal sebagai pelindung jantung. Namun penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health menemukan bahwa kolesterol HDL tidak selalu melindungi jantung. Ada kolesterol HDL yang pada permukaannya terdapat sejenis protein yang disebut apolipoprotein C-III (apoC III). Kolesterol jenis ini ternyata berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selama ini dipercaya bahwa kadar kolesterol HDL yang tinggi memprediksi rendahnya kejadian penyakit jantung koroner. Namun ternyata mengkonsumsi obat-obat yang meningkatkan kadar kolesterol HDL tidak serta merta menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Kesimpulan: kolesterol HDL dapat terdiri dari dua komponen yaitu pelindung dan perusak jantung. Penelitian ini dipublikasikan oleh jurnal American Heart Association. (SA)