Sebuah uji coba dilakukan oleh para ilmuwan tentang anjing yang dapat mengedus penyakit malaria.
Mereka mengadakan penelitian di Ghana yang banyak menimpa anak-anak. Caranya adalah dengan memberi anak-anak kaus kaki yang dikenakan semalam. Kemudian esok harinya anjing-anjing tersebut mengendus kaus kaki dan mengeidentifikasi kaus kaki mana yang mengandung parasit malaria.
“Ada banyak bukti bahwa orang-orang yang mengidap parasit malaria, mengeluarkan bau tertentu. Bau badan mereka berbeda dari orang lain, dan yang lebih penting lagi, nyamuk-nyamuk lebih suka menggigit orang yang mengidap malaria. Apabila nyamuk bisa, kenapa anjing tidak?,” kata Steve Lindsay dari Universitas Durham seperti dilansir laman voaindonesia.
Anjing-anjing yang dilatih oleh Tim Deteksi Medis ternyata mampu mengidentifikasi malaria dengan benar sebanyak 70 persen. Dituturkan oleh Lindsay hal ini cara baru dan efektif untuk menghentikan penyebaran Malaria. “… maka apabila kita semakin dekat menuju pemberantasan malaria dan berupaya menemukan hot spot dan siapa yang terinfeksi, daripada memeriksa semua orang, anjing-anjing itu mungkin cukup efektif untuk dikerahkan ke desa-desa dan mencari orang-orangnya,”lanjutnya.
Bahkan menurutnya orang-orang yang menangani anjing telah bekerja dengan anjing mereka untuk mendeteksi kanker dan penyakit Parkinson. “Dan mereka sebenarnya juga punya anjing pemberi peringatan yang bekerja dengan para pasien diabetes, jadi saat para pasien mengalami hipoglikemia, anjing-anjing itu bisa memperingatkan pasiennya,” papar Lindsay. Anjing dikenal akan kemampuannya mengendus berbagai macam, mulai dari narkoba, bom sampai elektronik selundupan.