4. Pilih makanan yang tidak dikemas (unpackaged)
Banyak buah-buahan dan sayuran yang dijual dalam kemasan termasuk camilan yang berwarna warni, dikemas dalam kemasan aluminium yang menarik sehingga menimbulkan selera. Atau bahan makanan kemasan yang dibekukan, tinggal dipanaskan dalam microwave jika akan disantap.
Michael Pollan menganjurkan, belilah makanan segar yang dimasak seketika. Juga sayuran dan buah-buahan lepasan yang masih segar, bukan yang sudah dalam kemasan.
Di supermarket sering dijual kentang, tomat, sayuran, jamur, bawang yang sudah dikemas dalam plastik atau alumunium foil. “Jangan membeli yang itu,” kata Michael Pollan. “belilah bahan makanan segar dan lepasan, lalu dimasak sendiri di rumah atau dimasakkan seketika di situ.”
Salah satu yang paling dikecam Michael Pollan adalah air minum kemasan. Air minum kemasan sekarang ini sangat populer, karena praktis,dan diklaim higienis, sehat, tidak mengandung zat kimia yang berbahaya. Benarkah demikian? Penelitian mutakhir menyebutkan bahwa plastik kemasannya jika kena panas akan mengeluarkan sejenis zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Solusi : sebaiknya memasak sendiri air minum di rumah, tidak membeli yang kemasan. Dan memasak sendiri makanan dan camilan, tidak membeli yang sudah jadi dan siap santap di supermarket.
5. Kurangi pemborosan
Perhitungkan pembelian bahan makanan, agar tidak terlalu lama disimpan. Pembelian bahan makanan berlebihan rawan tidak terpakai sehingga membusuk dan jadi sampah. Selain pemborosan uang juga mencederai lapisan ozon, karena sampah yang membusuk akan mengeluarkan gas CO2 atau gas rumah kaca yang berbahaya bagi kesehatan tubuh dan bagi lapisan ozon.
Solusi : Belilah bahan makanan dalam jumlah yang pas habis disantap/dimasak untuk hari itu. Penyimpanan paling lama untuk 2 hari. (bersambung)