Laman Times of India dan penelitian di Finlandia oleh Prof Likka Laaksi menyatakan bahwa vitamin D berperan sangat penting dalam mengusir berbagai penyakit, antara lain influenza.
Sehatalami.co ~ Beberapa studi terakhir menyatakan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah dalam darahnya, cenderung mengalami infeksi pernapasan, dibanding mereka yang mengonsumsi cukup vitamin D.
Sebagaimana diketahui, salah satu sumber vitamin D alami adalah sinar matahari pagi (sebelum pukul 10). Namun Anda bisa menggantikannya dengan suplemen vitamin D jika tidak sempat berjemur di pagi hari.
Penelitian mutahkir menemukan bahwa vitamin D berperan penting dalam mempertahankan daya tahan tubuh terhadap patogen pernapasan. Nah, di musim pancaroba seperti sekarang ini, dimana banyak beredar virus flu, dianjurkan Anda memberi perhatian pada penggunaan vitamin D di samping vitamin-vitamin lainnya, agar Anda tetap sehat.
Penelitian lain, di sekolah dasar Jepang, suplemen vitamin D yang dikonsumsi selama musim dingin dan awal musim semi membantu mencegah flu musiman dan serangan asma. Penelitian ini berangkat dari ide kepala studi Dr. Mitsuyoshi Urashima.
Penelitian lain di Jepang
Ia terlibat dalam studi sebelumnya yang mempelajari apakah vitamin D dapat mencegah penyakit pengeroposan tulang osteoporosis. Peneliti dalam studi itu menyatakan bahwa orang yang minum vitamin tiga kali lebih cenderung terhindar dari gejala flu dan demam.
Rupanya, hal ini menuntun Urashima dari Universitas Farmasi di Tokyo dan koleganya untuk secara acak menyetujui sebuah grup yang terdiri dari anak berusia 6-15 tahun mengkonsumsi suplemen vitamin D3 (1200 unit internasional tiap hari) dan obat sintetis yang tidak aktif selama musim demam dan flu.
Vitamin D3 atau cholecalciferol, lebih mudah diserap oleh tubuh dan lebih kuat daripada vitamin D2 atau ergocalciferol, bentuk yang seringkali ditemukan dalam multivitamin.Selama studi yang dilakukan antara Desember 2008 hingga Maret 2009, sebanyak 31 dari 167 anak mengambil obat sintetis untuk mengatasi influenza A, bentuk virus paling umum, dibandingkan dengan hanya 18 dari 167 yang mengambil vitamin D.
“Grup vitamin D ternyata sebanyak 58% lebih bisa mengatasi influenza A,” lapor peneliti dalam jurnal Amerika untuk Nutrisi Klinis.
Selain itu, vitamin D juga digunakan untuk menekan serangan asma pada anak. Dua orang anak mengambil vitamin D selama studi, dibandingkan dengan 12 anak yang menggunakan obat sintetis. Urashima mengakui sedikit mengejutkan dengan temuan tersebut dan berharap akan mengkonfirmasi dalam percobaan acak dengan target anak dengan asma.
Dr. Adit Ginde dari Universitas Farmasi Denver Colorado yang tidak terlibat dalam studi mengatakan, “Ini adalah pertama kali sebuah studi yang dilakukan secara mengejutkan menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat mengurangi risiko dalam percobaan yang didedikasikan secara klinis.(SA)