Sehatalami.co ~ Kopi saja, dan varian yang biasa kita seduh, itu oke dan sehat. Tetapi belakangan ada istilah baru. Kopi sesat, yaitu kopi yang mengandung obat sildenafil, bahan aktif dalam obat disfungsi ereksi viagra, dan paracetamol.
Adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sejumlah kopi dengan istilah saset tersebut. Produk-produk yang oleh BPOM dikelompokkan ke dalam istilah kopi sehat adalah kopi yang mengandung ‘viagra’ dan paracetamol.
Produk-produk tersebut diperoleh setelah BPOM melakukan penindakan produk ilegal obat tradisional dan pangan yang mengandung bahan kimia obat. Beberapa jenisnya antara lain Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Badak, Laki, Greng Joss, Macho Man, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung.
Produk-produk tersebut dijelaskan telah beredar di Bandung dan Bogor dengan izin edar palsu BPOM. “Bahan kimia obat seperti Parasetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat. Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan,” tutur Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan tertulis.
Penggunaan bahan kimia obat Parasetamol dan Sildenafil secara tidak tepat dapat mengakibatkan efek samping yang ringan, berat bahkan sampai menimbulkan kematian.
lalu bagaimana pendapat ahli terkait efek samping kopi yang mengandung ‘viagra’ dan paracetamol? Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Apt Zullies Ikawati menjelaskan, viagra memiliki kandungan sildenafil yang biasanya digunakan untuk membantu mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi. Kondisi tersebut merupakan ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi pada pria.
Cara kerja viagra sendiri yakni melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi) di sekitar organ vital pria, sehingga banyak aliran darah yang menuju ke area tersebut dan memacu terjadinya ereksi.
“Jika digunakan oleh orang yang juga sedang menggunakan obat vasodilator misalnya untuk hipertensi atau gangguan jantung, maka efek pelebaran pembuluh darah ini bisa meningkat dan menyebabkan turunnya tekanan darah secara drastis dan juga akan mengganggu irama jantung,” jelas Prof Zullies saat dihubungi detikcom, Rabu (9/2/2022).
Sementara itu, paracetamol yang merupakan obat penghilang rasa sakit atau penurunan demam bisa berdampak pada gangguan liver atau hati karena memiliki efek hepatotoksik jika dosisnya tidak sesuai resep atau anjuran dokter.
“Jika digunakan bersama kopi, siapa yang akan mengatur dosisnya, berapa banyak yang boleh digunakan? Kita tidak tahu persis dosis yang ada dalam kopi, apalagi mungkin konsumen menganggap kopi itu aman, bisa jadi minum agak banyak. Bisa terjadi overdosis jika berlebihan,” tambah Prof Zullies.
Efek Samping Paracetamol
Paracetamol kerap digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang (dari sakit kepala, periode menstruasi, sakit gigi, sakit punggung, osteoarthritis, atau sakit dan nyeri pilek/flu) dan untuk menurunkan demam.
Obat ini umumnya tidak menimbulkan efek samping serius. Namun konsumsi paracetamol bisa menyebabkan reaksi alergi termasuk ruam, gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing parah, kesulitan bernapas.
Parasetamol dapat menimbulkan efek samping mual, alergi, tekanan darah rendah, kelainan darah, dan jika digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan efek yang lebih fatal seperti kerusakan pada hati dan ginjal.
Efek Samping Sildenafil
Sildenafil juga ditemukan dalam kopi ilegal yang ditindak oleh BPOM. Sildenafil yang memiliki nama dagang viagra umumnya digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi pada pria.
Sedangkan Sildenafil dapat menimbulkan efek samping mulai dari yang ringan seperti mual, diare, kemerahan pada kulit, hingga reaksi yang lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, bahkan dapat menimbulkan kematian. (SA)