Penyakit diabetes masih menghantui semua orang di dunia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes lebih cepat menyebar di Asia, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia.
Sehatalami.co ~ Tercatat sebanyak 8,4 juta jiwa diperkirakan menderita diabetes pada tahun 2000. Sementara itu, di India pada tahun yang sama diperkirakan ada 31.7 juta jiwa penderita dan 20.8 juta jiwa ada di RRC.
Begitu pula di Indonesia, pada tahun 2000 berada pada peringkat keempat penderita diabetes terbanyak dan jumlah penderitanya terus bertambah diprediksikan mencapai 21,3 juta jiwa pada tahun 2030.
Dengan angka-angka tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-4 tertinggi di dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat. Bahkan, jumlah pengidap diabetes terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Demikian hal yang mengemuka dalam seminar “Taiwan Excellence, Excellence Lifestyle” yang diadakan di Ballroom Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
DKI Jakarta peringkat pertama kota dengan diabetes terbesar di Indonesia
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, DKI Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan angka prevalensi diabetes melitus tertinggi di Indonesia sebesar 3,4 persen. Persentase prevalensi diabetes melitus tersebut naik dalam kurun waktu lima tahun dari data Riskesdas 2013 sebesar 2,5 persen.
“Yang dibawah 2,5 persen dan 3,4 persen itu berdasarkan diagnosis dokter. Jadi yang disurvei sejumlah itu mengaku pernah didiagnosis oleh dokter dia menderita diabetes,” ujar Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Wisnu Eko Prasetyo sebagaimana dilansir dari laman berita harian Republika.co.id, Ahad (9/12).
Ia menyebutkan, angka prevalensi diabetes berdasarkan pemeriksaan darah pada penduduk usia di atas 15 tahun lebih tinggi, yakni sebesar 6,9 persen pada hasil Riskesdas 2013. Angka itu melonjak pada 2018 hingga mencapai 8,5 persen. (bersambung).