- Bagi para chocoholic, penggemar cokelat, tentu tidak peduli apakah cokelat bisa menurunkan tekanan darah, antikanker, melindungi jantung, atau menurunkan kolesterol.
- Yang penting bagi mereka, ngemil cokelat atau minum secangkir kakao hangat bisa menimbulkan sensasi “good feeling”.
Sehatalami.co ~ Pernah nonton film Charlie and the Chocolate Factory? Film tersebut menceritakan betapa banyak anak-anak yang ingin sekali ikut tur ke sebuah pabrik cokelat terbesar di dunia milik Willy Wonka. Tak peduli anak miskin atau anak orang kaya, mereka saling sikut dan saling melakukan kecurangan – dengan bantuan orangtuanya – hanya untuk mendapatkan selembar kupon agar bisa masuk ke dalam pabrik cokelat tersebut. Salah satunya adalah si anak miskin Charlie Bucket yang menjadi tokoh cerita. Bukti bahwa cokelat begitu digandrungi tua muda sedunia.
Para penggemar cokelat itu pasti tak peduli, apakah cokelat yang enak dan lezat itu mempunyai manfaat kesehatan. Apalagi para chocoholic sejati, terpikir tentang cokelat saja sudah mampu membangkitkan respons rasa nyaman (good feeling).
Selanjutnya pasti akan langsung mengemilnya atau menyeruput secangkir kakao hangat untuk memuaskan hasratnya. Jadi, apakah cokelat membuat para penggemarnya ketagihan? Tidak juga! Karena cokelat tidak seperti rokok atau minuman keras yang bisa membuat orang ketagihan.
Nah, apakah cokelat hanya sekadar untuk dinikmati? Wah, cokelat mempunyai buanyaaak manfaat kesehatan terutama bagi jantung.
Asal usul cokelat
Anda tentu tidak mengira bahwa tanaman cokelat sudah dikenal di Meksiko sejak tahun 1100 SM (sebelum Masehi). Cokelat (Theobroma cacao) adalah tanaman daerah tropis dan penduduk asli suku Indian Aztec memproses biji buah cokelat untuk dijadikan bubuk kakao (cocoa) yang selanjutnya diseduh sebagai minuman yang mereka sebut xocolatl (artinya air pahit).
Bagi Indian suku Aztec dan kemudian juga suku Maya, biji cokelat amat sangat berharga melebihi emas. Ketika itu, di seluruh Amerika Selatan, biji cokelat (cocoa beans) merupakan “uang” dijadikan alat jual beli. Kini tanaman cokelat yang asli dari Amerika Tengah dan Selatan itu telah menyebar di wilayah sekeliling ekuator, mulai dari Karibia , Afrika, Asia Tenggara, sampai Papua.
Penyebaran itu dimulai ketika Christopher Columbus (asal Spanyol) menemukan benua Amerika. Dialah orang Eropa pertama yang mengetahui keberadaan tanaman cokelat. Pada Agustus 1502 dalam pelayarannya keempat dan terakhir, Columbus membajak sebuah kapal pribumi yang penuh berisi biji cokelat, dan membawanya pulang ke negaranya.
Saat itu Columbus tidak menyadari bahwa cokelat merupakan alat jual beli. Duapuuh tahun kemudian, orang Spanyol lain, Hernando Cortez, membawa pulang tiga peti besar penuh biji cokelat yang dicurinya dari bangsa Aztec. Saat itu Hernando telah menyadari betapa berharganya biji cokelat. Dan sejak itu, maka tersebarlah cokelat ke seluruh dunia.
Tiga varitas cokelat dan tiga jenis cokelat
Ada tiga varitas utama cokelat. Yang paling banyak dibudidayakan adalah varitas Forastero yang meliputi 90% produksi dunia. Yang paling jarang dan dianggap paling baik oleh orang Eropa adalah varitas Cricollo. Varitas ini sulit dibudidayakan, tapi memiliki aroma dan rasa yang terbaik. Kemudian ada varitas Trinitario yang merupakan silangan dari varitas Forastero dan Cricollo.
Biji cokelat rasanya memang pahit, dan untuk mendapatkan rasa atau aroma khasnya harus difermentasi. Setelah fermentasi, biji-biji cokelat dalam keadaan kering dan bersih, kulitnya dibuang untuk mendapatkan cacao nibs yang kemudian digiling menjadi cocoa mass yaitu bentuk murni cokelat.
Cocoa mass (biasanya dalam kondisi lengket).kemudian diproses menjadi cocoa liquor. Cocoa liquor ini terdiri dari dua komponen yaitu cocoa solid dan cocoa butter. Inilah bahan dasar dari cokelat enak dan lezat yang kita nikmati dan kita kenal selama ini.
- Dark chocolate, berkadar 70% cokelat murni (cocoa solid dan cocoa butter) dengan menambahkan gula dan vanili. Inilah cokelat terbaik bagi kesehatan jantung dan lainnya.
- Milk chocolate, berkadar 50% cokelat murni yang ditambah gula dan susu serta vanili. Inilah cokelat yang paling digemari khususnya oleh anak-anak.
- White chocolate, yang berkualitas tinggi mengandung 35% cokelat murni, gula, susu, dan vanili, karena itu warnanya putih. Namun umumnya kadar gulanya terlalu tinggi sehingga berefek negatif (merusak gigi dan meningkatkan kadar gula darah penderita diabetes).
Ada juga dijual cokelat murahan tanpa merk. Inilah yang perlu diwaspadai , karena kandungan cokelatnya kurang dari 20% bahkan hanya 7%. Cokelat jenis ini berkadar gula sangat tinggi dengan tambahan lemak jenuh yang juga tinggi dan minyak sayur yang terhidrogenasi (HVO). Efeknya sangat tidak baik bagi kesehatan.
Kandungan nutrisi
Cokelat murni maupun biji kakao mengandung sejumlah nutrisi yang bemanfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain sangat kaya antioksidan flavonoid yang mampu menurunkan tekanan darah yang tinggi menjadi normal, juga membantu mengurangi pembekuan darah.