Sehatalami.co ~ Ada pesan broadcast – viral via WA, “Suami BCL katanya meninggal karena serangan jantung, dalam usia 40 tahun. Ada teman dokter yang bilang kemungkinan karene GERD yang menekan jantung hingga tidak berfungsi,” tulis pesan viral tersebut.
Iya penyakit GERD (Gastro Esofagial Reflux Disease) tetiba menjadi perbincangan di dunia maya, usai aktor Ashraf Sinclair diberitakan meninggal dunia dengan dugaan serangan jantung. Sejumlah media nasional dan sosial media pun ramai membincangkan sebab kematian mendadak suami Bunga Citra Lestari (BCL) ini, dan di antaranya ada yang mengaitkannya dengan penyakit GERD.
Agar tidak salah kaprah, berikut ini sejumlah fakta seputar GERD dan serangan jantung.
Seepreti diberitakan sebelumnya di laman ini, di antara gejala khas serangan jantung adalah nyeri dada. Namun GERD, yang sering disebut sebagai gangguan asam lambung, juga memiliki gejala nyaris serupa. Ini mengapa, sering serangan jantung terlambat mendapat penanganan, karena dianggap hanya gangguan asam lambung atau GERD.
Namun, meski tidak mudah untuk dibedakan, hal yang harus diingat adalah bahwa umumnya gehjala penyakit jantung, nyeri dada pada ebih intens seperti ditekan atau diremas. Tak jarang terasa menjalar hingga lengan, rahang, atau bahkan punggung.
Apa itu hearthburn dan GERD
Penyakit gastroesophageal reflux disease atau biasa disingkat GERD memang memiliki gejala yang menyerupai nyeri sakit pada serangan jantung (meski bisa jadi juga gejala serangan jantung sungguhan) disebabkan asam lambung yang masuk ke dalam esofagus (saluran antara mulut dan lambung).
Anda beruntung jika rasa nyeri itu ringan dan penyebabnya jelas yaitu karena kebanyakan makan. Namun pada beberapa orang, heartburn dapat disertai rasa nyeri yang cukup hebat dan terjadi hampir setiap hari. Atau kadang terjadi setidaknya dua kali dalam seminggu hal ini merupakan gejala utamanya.
GERD terjadi ketika katup berbentuk cincin otot yang terdapat pada bagian bawah esofagus – dikenal sebagai lower esophageal sphincter (LES) – menjadi lemah, sehingga memungkinkan isi makanan yang sudah bercampur asam lambung naik lagi ke kerongkongan.
Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan karena esofagus tidak memiliki lapisan tahan asam yang sama seperti lambung.
Namun ada juga sebagian orang yang mengidap GERD tanpa merasakan heartburn sama sekali. Kemungkinan mereka tidak terlalu peka terhadap kehadiran asam dalam esofagusnya, sehingga tidak menyadari sudah terjadi iritasi di dalam esofagusnya; termasuk Barrett’s esophagus, sebuah kondisi yang mengawali penyakit kanker.
Gejala-gejala lain yang dapat mengindikasikan GERD adalah napas yang beraroma tak sedap, batuk kering kronis, suara menjadi serak, sensasi seperti ada gumpalan dalam tenggorokan, dan asma.
Angka kejadian Heartburn dan GERD
Prevalensi atau angka kejadian heartburn dan GERD meningkat tajam dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Biang keladinya adalah pola makan, karena pola makan modern berhubungan yang erat dengan penderita heartburn dan GERD yang semakin banyak. (bersambung).