Sejatinya hipertensi dapat disembuhkan secara alami atau tanpa obat-obatan. Bagaimana caranya?
Sehatalami.co ~ Menurut para ahli, 90 persen pasien hipertensi adalah penderita hipertensi primer. Atau mereka yang mengalami kenaikan tekanan darah gara-gara stres, faktor keturunan, bertambahnya usia, dan penyebab lain yang tidak diketahui. Pendeita hipertensi primer ini umumnya berusia antara 30 dan 50 tahun.
Sementara sekitar 10 persen sisanya adalah mereka yang menderita hipertensi sekunder. Yaitu mereka yang mengalami tekanan darah tinggi dengan sebab yang dapat diketahui secara lebih pasti, seperti menderita hipertensi karena adanya gangguan pada ginjal, gangguan fungsi hormon, minum pil KB. Umumnya, hipertensi sekunder ini dapat diidap oleh orang yang berusia kurang dari 30 tahun.
Sebenarnya, menurut para ahli, hipertensi primer ringan, yang dapat dideteksi dini sebelum terjadinya komplikasi pada organ jantung, otak, ginjal atau gangguan pembuluh darah lainnya, masih dapat disembuhkan secara alami atau dengan menerapkan gaya hidup sehat tanpa harus tergangung pada obat-obatan kimia.
Pengaturan pola makan. Kuncinya, terletak pada pengaturan pola makan, mengurangi konsumsi garam, dan membatasi makanan berlemak. Makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan. Pola hidup diusahakan tanpa stres. Selain itu, juga perlu menjaga keseimbangan antara bekerja dan berolahraga. Menurunkan berat badan berlebih menjadi hal penting lainnya.
Baca juga : Hipertensi, Cari Tahu Penyebabnya
Diyakini perbaikan gaya hidup menjadi lebih sehat dapat membantu menurunkan tekanan darah atau hipertensi. Selain itu, sebagai upaya pencegahan para ahli juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, setidaknya dua kali setahun, agar jika ada gangguan tekanan darah bisa segera terdeteksi.
Namun, jika perubahan gaya hidup ini masih belum membawa hasil yang berarti, para ahli biasanya akan diberikan satu macam obat diuretika paling ringan, dengan fungsi untuk memperbanyak pengeluaran urine, sehingga tekanan darah dapat dikendalikan.
Jika upaya ini belum membuahkan hasil, barulah dokter akan memberikan obat-obatan hipertensi dengan dosis yang lebih tinggi. Pada prinsipnya, inilah tahapan penanganan (step care) penyakit hipertensi. (SA)