Para peneliti memuji petai sebagai biji-bijian yang kaya antioksidan. Zat aktif antioksidannya mampu melumpuhkan aktivitas radikal bebas superoksida hingga lebih dari 70 persen.
Sehatalami.co ~ Petai (Parkia speciosa) kaya senyawa belerang alias sulfur, yang menjadikan aromanya sedemikian menusuk. Karena aromanya ini pula, petai sering dicampurkan ke dalam masakan, seperti botok atau sayur lodeh, sebagai “pengharum”.
Para peneliti memuji petai sebagai biji-bijian yang kaya antioksidan. Zat aktif antioksidannya mampu melumpuhkan aktivitas radikal bebas superoksida hingga lebih dari 70 persen. Para ahli berharap akan ada yang tertarik mengekstrak zat aktif petai untuk biang antioksidan pelawan efek penuaan.
Dalam petai ditemukan adanya asam amino triptofan, yang di dalam tubuh akan diubah menjadi hormon serotonin. Yaitu, senyawa yang membuat kita merasa rileks, “nyaman”, dan mood menjadi lebih baik, setelah makan petai.
Selain itu, karena petai kaya kalium, petai juga baik untuk pengidap tekanan darah tinggi. Secara tradisional, petai muda mentah sering pula dilalap sebagai “obat” radang ginjal (nefritis), diabetes, dan peluruh cacing perut (antelmintik).
Namun, sayang belum ditemukan data berapa banyak petai harus kita konsumsi, agar memberikan manfaat tersebut. (SA)