Rasa cemburu pada umumnya, didasari oleh perasaan yang sama, yaitu, terobsesi pada orang yang dicintai; selalu mencurigai ketidaksetiaan pasangan tanpa bukti; dan bereaksi secara berlebihan terhadap kejadian kecil menyangkut pasangan dan lawan jenis.
Sehatalami.co ~ Siapa yang senang jika dicemburui? Melebihi gangguan fisik, cemburu kecil pun dapat menimbulkan rasa marah dan frustrasi. Apalagi cemburu berlebihan, perasaan yang kerap dianggap sebagai bumbu cinta itu tidak saja merusak hubungan, tapi juga merusak hubungan suami-istri, menimbulkan pertengkaran, dan justru merusak alias tidak menghasilkan apa-apa, selain sakit hati dan perasaan dikhianati pada kedua belah pihak.
Rasa cemburu pada umumnya, didasari oleh perasaan yang sama, yaitu, terobsesi pada orang yang dicintai; selalu mencurigai ketidaksetiaan pasangan tanpa bukti; dan bereaksi secara berlebihan terhadap kejadian kecil menyangkut pasangan dan lawan jenis.
Sebetulnya, rasa cemburu yang berlarut-larut menunjukkan adanya masalah dalam hubungan. Berupaya menghilangkan rasa cemburu, tanpa ada upaya memperbaiki hubungan, sama saja dengan mengobati sakit kepala kronis dengan aspirin atau parasetamol. Sakit kepalanya hilang, tapi penyebabnya tidak. Sewaktu-waktu sakit kepala pasti kambuh kembali.
Lalu bagaimana caranya menetralisir rasa cemburu yang sering tampa apasan jelas tersebut? Ada satu resep klasik untuk menyehatkan hubungan, yaitu komunikasi. Saat ini ada puluhan, bahkan mungkin ratusan kiat berkomunikasi efektif dalam kehidupan perkawinan. Di antaranya dua langkah berikut:
1. Berbagi dengan pasangan
Kegiatan ini dapat membantu “si pencemburu” dan pasangannya mengenali situasi, kondisi emosi, dan harapan masing-masing. Lakukan dalam keadaan tenang dan ekpresikan penghargaan yang telah dilakukan pasangan. (bersambung)