Hijau sawah di sepanjang jalan
Bagi penggila pemandangan indah, mereka dimanjakan oleh indahnya area persawahan yang terbentang luas di sepanjang kanan-kiri jalan, dengan pagaralam dinding bebatuan.Mungkin karena keindahannya inilah Lembah Harau dipilih sebagai Finish Point Tour De Singkarak 2011.
Bagi para pelancongmembayar tiket di pintu masuk area ini sebesar Rp. 10.00sudah dapat melihat keindahan alam lebih dalam.Ada beberapa air terjun yang dapat kita kunjungi di area ini, seperti Sarasah Bunta, Murai atau air terjun Aka Berayun.Di air terjun Aka Berayun ada kolam renang denganairnya yang menglir jernih dan dingin berasal dari air terjun yang mengalir dari ketinggian sekira 50- 90 meter. Ada pelangi yang seolah menaungi jatuhnya air ke dalam kolam.
Di area ini kita dapat menaiki anak tangga untuk melihat indahnya lembah Harau dan air terjun dari atas. Sedangkan di Sarasah Bunta, kita dapat melihat dan merasakan air terjun dengan kolam alaminya yang melambai-lambai ditiup angin bak selendang bidadarinan cantik dan anggun. Tidak jauh dari Sarasah Bunta, ini ada Air Terjun Murai, dinamai Murai karena di air terjun ini dahulu banyak burung Murai yang mandi dengan berpasang-pasangan.
Jelajah 1000 goa alam
Setelah puas menjelajahi indahnya Air terjun di Harau, bersama Abel dan Wide, teman seperjalanan, kami melanjutkan perjalanan dengan menjelajahi ngalau(goa) 1000 yang ada di Lembah Harau.Ngalau Seribu yang eksotis ini,ternyata lebih dikenal para penlancongdari luar negeri.
Malam yang dingin ditambah guyuran hujan mengantarkan kami bermalam di pesanggrahan Datuk dan Nenek Suar.Kami menghabiskan malam dengan berbincang tentang legenda-legenda Lembah Harau hingga dini hari pukul 01.00 Wib.Kesederhanaan dan keramahannya membuat kami serasa berada di rumah sendiri.
Konon, Ngalau (goa) ini dahulu adalah tempat persembunyian warga Minang saat penjajahan Jepang.Banyak wisatawan asing datang dan menetap selama beberapa hari dan bulan hanya untuk merasakan keindahan dan kemegahan Ngalau 1000 ini.
Malam itu, kami mendapat penjelasan dari Datuk Suar (83 tahun), bahwa ia telah menjelajah goa sejak usia 20 tahun. Itu artinya sudah 63 tahun, ia menjelajahi goa ini. “Dulu ayah saya berwasiat kamu akan bisa hidup jika tekun menjalaninya, ngalau (goa) itu bisa menjadi lahan pencarianmu,” ujar Datuk Suar, yang ternyata memang benar adanya. Sebab sejak itu, hamper 3-4 kali dalam seminggu, ia selalu mendapatkan tamu yang ingin diantar untuk menjelajah goa Lembah Harau.
“Isitirahatlah, esok pagi Datuk akan antarkan kalian menjelajah ngalau,” ujar Datuk Suar.Seperti berada di negeri dongeng, kami pun isitrahat melepas lelah. (bersambung)