5. Vitamin B6 dan folat
Peningkatan kadar homosistein (sejenis asam amino di dalam darah) selalu dihubungkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Vitamin B folat dan B6 bekerja berpasangan melakukan metabolisme atau memecah homosistein.
Penelitian di kalangan perawat Harvard menunjukkan bahwa risiko penyakit kardiovaskuler menurun pada wanita-wanita yang secara teratur minum multivitamin (sumber utama asam folat dan vitamin B6). Hasil ini juga berlaku bagi mereka yang melakukan diet yang berkadar tinggi vitamin B6 dan asam folat.
Dari mana didapatkan : Vitamin B6 dan asam folat bisa didapat dalam bayam, brokoli, kentang, nanas, biji bunga matahari, dan asparagus. (SA)
6. Asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 adalah sejenis asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fats) yaitu salah satu nutrisi yang memegang peran kunci dalam kesehatan jantung. Omega-3 meningkatkan molekul-molekul antiinflamasi yang dikenal dengan nama resolvin dan protectin. Keduanya mampu membuyarkan pembekuan darah yang menyebabkan stroke.
Pada tahun 2005 di Brazilia dilakukan penelitian terhadap efek omega-3, serat terlarut, dan fitosterol terpadap kesehatan jantung. Hasilnya, asam lemak omega-3 mampu menurunkan kadar trigliserida, yaitu salah satu faktor risiko penyakit jantung. Sementara itu American Dietetic Association menemukan bahwa omega-3 membantu meningkatkan kadar kolesterol ‘baik’ HDL.
Dari mana didapatkan : Omega-3 bisa didapat dalam kedelai, sayuran hijau, flaxseed, flax oil, minyak kanola. (SA)