5. Kecapai (Sandoricum koetjape, syn. S. indicum)
Kecapi, sentul, atau ketuat adalah nama buah jenis yang sama dan juga pohon penghasilnya. Wild mangosteen (manggis liar) adalah nama lainnya.T
anaman ini diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya. Berabad-abad yang silam, tanaman ini dibawa ke India, Indonesia (Borneo, Maluku), Mauritus, dan Filipina untuk dibudidayakan. Pohonnya yang rindang dapat dimanfaatkan sebagai pohon peneduh, dengan tinggi sekitar 30 meter.
Untuk bikin manisan atau jus
Buah kecapi yang bulat agak gepeng, berukuran 5-6 cm, berbulu halus, berwarna kuning atau kemerahan jika masak, rasanya manis dan masam. Daging buahnya bisa langsung dimakan jika tidak berbiji, atau hanya diisap-isap dan dibuang bijinya setelah manisnya hilang. Kecapi bisa dibuat manisan, selai, jeli, maupun jus.
Orang Filipina, menikmati buah ini dengan cara mencelupkan daging buahnya ke garam, kemudian diisap-isap. Para produsen selai di sana sudah mengekspor produknya sampai ke Negeri Paman Sam.
Di India, kecapi disantap mentah dengan rempah-rempah, atau dibuat selai atau jeli tanpa biji tentunya. Cara lain menikmati kecapi, dikupas dan daging buahnya dicincang, dimasak dalam air gula, kemudian dimasukkan ke dalam stoples kaca. Jadilah manisan kecapi.
Manfaat sehat kecapai
Kulit kecapi yang pahit mengandung alkaloid beracun dan sedikit sapogenin steroid, yang dapat dioleskan pada penderita kurap. Yang berkhasiat adalah daunnya.
Rebusan daun kecapi bisa digunakan sebagai obat penurun demam dengan menambahkan sedikit madu. Para ibu di Filipina sering menempelkan daun kecapi segar di tubuh anaknya yang sedang demam untuk mengeluarkan keringat.
Akarnya yang mengandung zat aromatik merupakan obat ampuh untuk meringankan diare. Infus akar segar atau kering, atau kulit kayu, dapat dimanfaatkan untuk meredakan kolik.
Akar merupakan obat perut dan antispasmodik dan berharga sebagai tonik. Akar dengan campuran cuka dan air diberikan sebagai karminatif dan obat untuk diare dan disentri. (SA).