Khasiatnya, mampu redam batuk, masuk angin, perut kembung, dan pendongkrak nafsu makan, hingga dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Secangkir wedang jahe di malam hari, terutama di saat cuaca dingin cukup ampuh membantu tubuh dan pikiran terasa nyaman. Itu adalah ritual yang dilakukan dan dirasakan langsung oleh Ahmad (34 tahun), sepulang kerja.
Ritual ini sudah dijalankannya, sejak setahun lebih. Awalnya, ia mendapat kado istimewa, oleh-oleh dari Tantenya yang asal Solo, Jawa Tengah, rimpang jahe ‘istimewa’ yang sudah dibersihkan, siap untuk diseduh. “Ini baik untuk dibuat minuman selepas pulang kerja, terutama di saat musim penghujan,”tutur Tantenya.
Menurut Ir Yuli Widiastuti, MP, Kabid Pelayanan Penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Karanganyar, Solo, Jateng, berbagai manfaat jahe sudah dikenal secara luas oleh masyarakat kita.
Kegunaannya tidak hanya untuk bahan jamu atau obat tradisional, tetapi juga untuk minuman dan makanan, di samping sebagai salah satu rempah/bumbu yang sudah sangat populer.
Berdasar tradisi masyarakat kita, jahe juga merupakan salah satu bumbu dapur popular untuk berbagai resep masakan ibu rumah tangga.
Dalam praktiknya, pemanfaatan jahe tidak hanya sebatas pada bumbu dapur, tetapi juga dikenal luas sebagai tanaman berkhasiat obat yang dipercaya memiliki beragam khasiat, antara lain dapat digunakan untuk obat batuk, masuk angin (perut kembung), meringankan nyeri (obat sakit kepala), meningkatkan nafsu makan, mengatasi mual dan muntah, dan lain-lain. (SA)