Efektivitas temu kunci sebagai obat alami untuk sakit gigi bisa disejajarkan dengan obat-obatan perawatan gigi dan mulut (oral health care) berbahan kimia yang beredar di pasaran. Bagaimana cara pemanfaatannya? Simak ulasannya hingga tuntas!
Sehatalami.co ~ Temu kunci (Boesenbergia rotunda, sering juga disebut Curcuma rotunda, Boesenbergia pandurata, atau Kaempferia pandurata) merupakan jenis herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara.
Di Thailand dikenal dengan nama krachai. Sementara oleh negara-negara yang berbahasa Mandarin, temu ini diberi nama ao chun jiang. Secara luas, temu kunci dikenal oleh masyarakat Barat dengan sebutan fingerroot atau chinese ginger.
Beberapa daerah di Indonesia menyebut temu kunci sesuai bahasa lokal masing-masing. Misalnya koncih (Sumatera), tamu kunci (Minangkabau), konce (Madura), kenci (Jawa Tengah), dumu kunci (Bima), tamu konci (Makasar), dan tumu kunci (Ambon).
Tanaman beraroma khas ini termasuk herba berperawakan rendah dan berkembang secara perlahan-lahan. Dalam setahun, pertumbuhannya hanya mencapai 0,3 hingga 0,9 cm.
Di atas tanah, yang bisa kita lihat adalah batang semu berupa pelepah, daun, serta bunganya saja. Sementara rimpang, yang disebut temu kunci itu sendiri, tumbuh di dalam tanah.
Sekilas, penampilan temu kunci memang mirip dengan saudara-saudaranya yang lain seperti jahe, kunyit, temu lawak, dan kencur. Meskipun begitu, ia punya satu perbedaan yang tidak dimiliki keluarga “temu-temuan” yang lain: jika rimpang para temu tumbuh menjalar ke arah samping.
Temu kunci justru bergerombol pada biang (pangkal batang) dan tumbuh ke bawah, menembus kedalaman tanah seperti singkong. Bentuknya ini mengingatkan kita pada kumpulan anak kunci, agaknya inilah yang menyebabkan masyarakat Indonesia menyebutnya dengan nama temu kunci.
Dimanfaatkan sebagai penyedap rasa di banyak negera
Temu kunci sudah menjadi bumbu masak yang lazim digunakan di Asia Tenggara terutama Indonesia dan Thailand, serta India. Biasanya dimanfaatkan untuk menyedapkan citarasa masakan yang berkuah dan berbumbu minimal.
Di Indonesia, jenis masakan yang paling populer menggunakan temu kunci adalah sayur bening (atau biasa disebut sayur bayam). Sementara di daerah Melayu, temu kunci juga sering dicampurkan bersama daun jeruk dalam gulai, kari ikan, atau sup ikan.
Sebagai obat herba sejak dahulu kala
Selain sebagai bumbu masak, sejak ratusan tahun yang lalu msyarakat di dunia ternyata juga memanfaatkan temu kunci untuk mengatasi aneka penyakit sehari-hari, antara lain untuk meluruhkan dahak pada saat batuk, mengatasi gangguan pencernaan (baik yang berupa mual, kembung, sebah, hingga diare). (bersambung).