Jika selama ini bunga mawar sering menjadi lambang cinta, berkah, atau harapan, itu juga ada alasannya. Dalam mitologi Yunani, mawar merupakan tanaman istimewa. Konon, ia diciptakan oleh Chloris, seorang dewi bunga. “Pada suatu hari, Chloris menemukan tanaman yang sesungguhnya merupakan jelmaan bidadari. Ia lalu meminta pertolongan Aphrodite (dewi cinta) dan Dionysus (dewa anggur) agar menyiraminya dengan doa. Setelah itu, Zephyr, dewa angin, meniupkan awan yang tergantung di langit. Apollo, sang Dewa Matahari, pun menyinarinya. Tanaman yang tumbuh di sebidang tanah itu pun mekar, menjadi bunga mawar,” tutur Sheila Pickles dalam bukunya yang berjudul The Languages of Flowers.
Untuk Pershiasan hingga makanan, dan obat
Sekitar abad ke-5, mawar mulai dikenal oleh bangsa Yunani dan Romawi. Mereka memanfaatkan bunganya untuk menghiasi istana, menjadikannya sebagai semacam confetti untuk memeriahkan festival-festival, menaburkannya ke dalam air untuk mandi bunga, serta membuat ekstrak minyak mawar untuk dijadikan pewangi.
Seiring berjalannya waktu, di berbagai negara, air mawar menjadi minuman bergengsi. Orang Yunani Kuno menciptakan minuman eksotis yang terdiri dari campuran air mawar, anggur, dan rempah-rempah.
Orang Prancis menangkap peluang mawar dan memanfaatkannya untuk aneka jenis produk. Mereka mengolah mawar menjadi manisan, es krim, minyak wangi, esens, dan bubuk pemberi aroma makanan.
Orang Inggris memanfaatkan daunnya untuk dijadikan perhiasan. Caranya, mereka memetik daun mawar segar dalam jumlah banyak untuk ditumbuk. Setelah menjadi semacam pasta, daun tersebut dibentuk menjadi bulatan kecil-kecil. Sesaat sebelum kering, bulatan tadi disambungkan satu sama lain menggunakan benang, menjadi kalung atau gelang.
Sementara itu, para tabib di berbagai belahan dunia memanfaatkan mawar sebagai obat. Di Yunani dan Romawi, air mawar dikenal sebagai obat sakit perut. Rebusan daunnya terbukti secara turun-temurun mampu mengatasi sakit kepala. Sementara daun mawar yang dikombinasikan dengan minuman anggur dimanfaatkan sebagai tetes telinga untuk menangani kasus infeksi. (bersambung).