Fosfolipid yang mendapat julukan lemak ‘intelektual’ berperan membantu proses pembentukan myelin, selaput yang melapisi otak dan sistem saraf, sekaligus memperlancar jalannya sinyal ke otak. Fosfolipid juga bermanfaat membantu pembentukan neurotransmiter asetilkolin dan melindungi dari gejala pikun akibat usia tua. Banyak terdapat dalam kuning telur, jeroan, dan sarden.
3. Asam amino, bahan penyusun neurotransmiter
Selain berperan sebagai penyusun protein, asam amino juga bertugas sebagai bahan pembentuk neurotransmiter pembawa pesan otak. Kekurangan asam amino akan menyebabkan depresi, lesu, sulit mengingat dan berkonsentrasi.
Cara terbaik untuk menjaga keseimbangan asupan asam amino adalah dengan mengkonsumsi makanan sumber protein, seperti kacang-kacangan, ikan, dan ayam.
4. Vitamin dan mineral, nutrisi kunci bagi otak
Dibutuhkan untuk membantu proses pengubahan glukosa menjadi energi, asam amino menjadi neurotransmiter, dan asam lemak menjadi lemak esensial. Yang termasuk nutrisi kunci ini adalah vitamin B, vitamin C, vitamin E, mineral magnesium, besi, seng, dan mangan. (bersambung).