Teh hijau dan teh putih mengandung katekin dalam jumlah tinggi, bahkan teh putih dipercaya memiliki kemampuan antioksidan yang lebih baik dibanding teh hijau. Sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena banyak katekin yang hilang dalam proses oksidasi. Epigallocatechin gallate (EGCG) adalah salah satu jenis katekin dalam teh hijau dapat membantu melawan beberapa jenis kanker seperti kanker paru-paru, prostat, dan payudara.
Manfaat sehat teh, dari anti kanker hingga diabetes. Tiga cangkir teh hitam setiap hari dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung, menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat), hipertensi, dan stroke. Ini dapat terjadi karena peranan flavonoid quercetin, kaempferol, dan myricetin yang dapat mencegah kerusakan pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol.
Hasil penelitian terbaru yang dilakukan di Tokyo University, Jepang, menyatakan bahwa EGCG dalam teh hijau dapat membantu meningkatkan sistem imunitas yang mencegah HIV/AIDS. Ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Profesor Mike Williamson dari University of Sheffield, bahwa minum teh hijau dapat menurunkan risiko terkena infeksi virus HIV sekaligus menghambat penyebaran virus HIV.
Tidak hanya itu, menurut Richard Anderson, ahli biokimia dari USDA Beltsville Human Nutrition Research Center, Maryland, minum teh hitam, hijau, dan oolong bermanfaat bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan aktivitas insulin sampai 15 kali. Diduga ini ada hubungannya dengan kandungan EGCG dalam teh.
Teh mengandung fluoride yang bermanfaat bagi kesehatan gigi. Berdasarkan penelitian di Tokyo Dental College, fluoride memiliki kemampuan membunuh bakteri Streptococcus mutans penyebab kerusakan gigi sehingga membantu mengontrol bau mulut dan pembentukan plak gigi. (bersambung).