Teh juga mengandung asam amino L-theanine yang terbukti dapat memperkuat sistem imunitas tubuh melawan infeksi dan meningkatkan gelombang alfa di otak yang berhubungan dengan kondisi relaksasi. Konsumsi teh hitam juga dapat mempengaruhi kadar hormon stres dalam tubuh yang membantu mengatasi kondisi stres dengan cepat.
Penelitian menunjukkan bahwa 50 menit setelah terjadi stres, orang yang minum 4 gelas teh hitam sehari selama 4 minggu mengalami penurunan kadar hormon kortisol penyebab stres sebanyak 47 persen.
Teh juga bermanfaat mencegah kerusakan otak akibat proses penuaan. Lansia di Jepang yang mengkonsumsi 2 gelas atau lebih teh hijau setiap hari, mengalami penurunan risiko kerusakan otak sebanyak 50 persen, dibandingkan lansia yang mengkonsumsi kurang dari 2 gelas teh hijau sehari. Ini disebabkan oleh kandungan EGCG dalam teh hijau.
Saran konsumsi: Meskipun berkhasiat untuk kesehatan, tapi bukan berarti teh boleh dikonsumsi sesuka hati. Teh tidak disarankan untuk orang yang memiliki kondisi tertentu seperti penderita penyakit ginjal. Teh bersifat diuretik (melancarkan pembuangan urin).
Banyak minum teh dapat mengganggu fungsi ginjal, sehingga akan semakin memberatkan kondisi penyakit penderita ginjal. Teh juga mengandung oksalat, yang jika dikonsumsi berlebihan dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan ginjal. (berambung).