Berdasarkan data uji klinis, sotrovimab paling efektif bila dikonsumsi selama tahap awal infeksi sehingga MHRA merekomendasikan penggunaannya sesegera mungkin dan dalam waktu lima hari setelah timbulnya gejala. Obat sotrovimab telah mendapatkan izin untuk digunakan pada orang yang memiliki infeksi Covid-19 ringan hingga sedang dan setidaknya satu faktor risiko terkena penyakit parah.
Faktor risiko tersebut antara lain menderita obesitas, berusia lanjut (lebih dari 55 tahun), menderita diabetes mellitus, atau menderita penyakit jantung. Pemberian obat sotrovimab disetujui untuk individu berusia 12 tahun ke atas yang memiliki berat lebih dari 40 kg, dan diberikan melalui infus intravena selama 30 menit.
2. Pil molnupiravir
Ini adalah obat oral antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck untuk menangani Covid-19. Uji klinis sementara menunjukkan, obat ini mampu menekan risiko masuk ke rumah sakit atau kematian hingga 50 persen.(SHUTTERSTOCK/Sonis Photography)
Diberitakan Kompas.com, 23 November 2021, Merck menjadi perusahaan farmasi yang pertama kali memperkenalkan obat oral untuk terapi perawatan pasien Covid-19. Obat yang disebut pil molnupiravir ini adalah obat antivirus yang diminum.