Proses inner child therapy
Jika proses ini masih belum bisa membuat Anda merasa tenang dan ringan, proses atau tahap selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah Inner Child Therapy untuk melepaskan emosi dan kenangan negatif masa kecil yang masih tersimpan hingga saat ini dan membuka ’topeng diri’ yang sering menjadi penghalang sukses dan hidup lebih baik lagi.
Pada terapi inner child ini Anda membutuhkan pendampingan dari seseorang yang tahu caranya membawa aliran energi tubuh Anda keluar dengan baik, bukan pindah ke tempat lain sehingga membuat tubuh Anda bertambah lemah dan menjadi sakit. Berikut ini proses yang berlangsung pada terapi inner child :
- Lakukan dengan posisi duduk, jangan berbaring untuk menghindari aliran energi yang tidak semestinya.
- Berdoa memohon perlindungan Tuhan.
- Mulai melakukan relaksasi dengan memejamkan mata untuk membantu konsentrasi Anda.
- Bernapas dengan tenang dan dengarkan suara napas untuk membantu merasa nyaman dan tenang.
- Tanyakan dan mintalah izin dari alam bawah sadar Anda untuk melakukan terapi inner child ini dengan lancar.
- Sekarang, temukan masalah terbesar Anda saat ini dan ingat serta perhatikan bagaimana rasanya di hati dan tubuh Anda.
- Temukan reaksi dan perasaan Anda terhadap masalah ini: marah, sedih, rasa bersalah, takut, atau semua rasa itu ada di sana.
- Selanjutnya, tariklah napas dan dengan tenang panggil kembali masa kecil Anda. Tidak perlu memilih di umur berapa, biarkan alam bawah sadar menuntun Anda.
- Bila sudah ketemu, Anda hadirkan sosok diri ketika kecil. Tersenyumlah dan sapalah dirinya. Lihat dan perhatikan seluruh tubuh dan wajahnya. Sentuhlah kepala dan rambutnya; Anda bisa memeluknya atau bahkan menggendongnya bila mau.
- Kemudian lepaskan dia. Mintalah pada alam bawah sadar Anda untuk menghadirkan peristiwa yang membekas pada emosi Anda berkaitan dengan Si Kecil (diri Anda di masa lalu).
- Putar ulang peristiwanya dan beri peristiwa itu warna, suara, bau, dan apa pun yang bisa Anda hadirkan.
- Sekarang, bebaskan diri Anda untuk merasakan kembali perasaan dan emosi dari peristiwa tersebut. Lepaskan, dan biarkan emosi sesakit apa pun yang Anda terima hadir kembali. Bila muncul sensasi untuk berteriak, menangis, atau apa pun – selama bukan menyakiti diri sendiri – Anda bebas melakukannya.
- Kini, setelah seluruh gambar peristiwa itu selesai diputar dan dihadirkan, coba Anda bayangkan sebuah ruangan kosong. Hadirkan orang yang mengganggu Anda dalam peristiwa tadi. Orang itu kini berada di depan Anda dan hanya bisa terdiam tanpa bisa berbuat apa pun.
- Sambil mengatur napas, ingatkan diri Anda bahwa peristiwa itu sudah lama berlalu dan Anda sekarang sudah bisa mengatasi emosi Anda.
- Duduk atau berdirilah berhadapan dengan orang itu. Tataplah matanya. Jangan ada rasa takut lagi, karena dia hanya diam dan tidak bisa menyakiti Anda lagi. Ungkapkan segala perasaan Anda kepadanya, sepuas-puasnya. Anda bebas mengatakan hal yang selama ini mengganggu Anda;
- Bila sulit melakukannya, Anda bisa menuliskannya di atas selembar kertas. Tulislah semuanya tanpa ragu dan tanpa dikoreksi, karena apa pun yang Anda tuliskan tidak akan pernah dibaca oleh siapa pun. Dan, nantinya Anda sendirilah yang akan menghancurkannya.
- Bila ungkapan itu telah keluar semua, hadirkan lagi orang itu dan katakan bahwa Anda sudah puas mengutarakan semua hal yang ingin Anda sampaikan, yang tidak bisa dilakukan dahulu. Dan Anda menerima semua perlakuannya di masa lalu. Katakan pula bahwa kini Anda sudah kuat dan dia tidak akan bisa melakukan apa pun pada diri Anda.
- Bila Anda merasa sudah bisa memaafkan orang itu, berilah maaf dengan memvisualkan diri Anda sedang menjabat tangannya atau memeluknya.
- Bila tidak, cukup Anda katakan, ”Aku sudah menerima semua perlakuamu, namun aku belum bisa memaafkan kamu. Tapi aku akan belajar menerima kembali kamu dan belajar untuk memaafkan kamu.” Ucapkan itu dengan setulus hati. Melepaskan beban sangat penting dalam sesi ini, karena ini merupakan saat yang tepat bagi Anda untuk membebaskan diri dari emosi negatif itu.
- Sekarang Anda kembali menemui Si Kecil. Ajaklah dia berbincang; percayalah ini tidak akan membuat Anda aneh atau gila. Katakan padanya bahwa Anda sudah menemui orang yang membuat dia sedih, dan bahwa Anda telah mengungkapkan semua perasaannya. Bagaimanapun, perasaan dia adalah perasaan Anda juga. Katakan kepadanya, kini dia bebas kembali bermain dan menjadi lebih bahagia.
- Bila Anda ingin, temanilah Si Kecil bermain beberapa saat di tempat yang Anda ciptakan sendiri, misalnya di pinggir pantai, taman bunga, atau bahkan di antara awan-awan putih seperti kapas.
- Saatnya Anda melepaskan Si Kecil; katakan bahwa Anda saat ini sangat berterima kasih karena keberaniannya telah mengantarkan Anda melewati masa-masa yang tidak mengenakkan itu hingga kini Anda menjadi orang yang lebih baik. Ucapkan terima kasih dan berpamitanlah padanya. Sebelum meninggalkan dia, lihatlah dia bermain dengan riang gembira dan penuh keceriaan.
- Kembalikan diri Anda ke saat ini. Tariklah napas serta hembuskan dengan lembut tiga kali atau lebih, sampai Anda merasa nyaman untuk membuka mata. Ucapkan syukur pada Tuhan yang telah mengizinkan proses ini bisa Anda lalui dengan baik.
Pada tahap ini, bila Anda sudah merasa ringan, Anda cukup menjalani detoksifikasi untuk menetralisir perasaan tidak nyaman di tubuh Anda, karena penyelarasan energi yang baru saja berlangsung. Caranya, dengan menjalankan tahapan selanjutnya.
Yaitu forgiveness therapy (mengirimkan doa dan harapan pada orang lain yang menjadi sumber masalah yang kita hadapi), gibberish therapy (berkontemplasi sambil membiarkan nurani kita bicara), dan goal praying (berdoa untuk harapan dan cita-cita yang ingin kita raih). Dalam proses terakhir ini Anda perlu bantuan soul healer atau tim Emotional Healing. (SA)