- Ketika lapisan dermis menua, jaringan serat pengikatnya menjadi kaku, mudah patah, sekaligus mengalami kekeringan. Menggosok kulit berperan membantu meningkatkan kualitas otot dan saraf pada kulit.
- Setelah sel-sel kulit mati menyingkir, pori-pori kulit dapat bernapas lebih lega. Peredaran darah dan getah bening menjadi lebih lancar. Efeknya, sampah metabolisme dapat dibuang lebih mudah ke luar tubuh, di antaranya melalui keringat.
Sehatalami.co ~ Sebenarnya, secara alami kulit kita beregenerasi setiap 14 sampai 21 hari sekali. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, ditambah kebiasaan yang kurang bersahabat bagi kesehatan kulit seperti berlama-lama berada dalam ruangan ber-AC, sering begadang, kurang makan sayur dan buah segar, membuat proses regenerasi kulit jadi terhambat. Akibatnya, sel-sel kulit mati menumpuk. Kulit jadi kusam, tidak bercahaya.
Beruntungnya, sejak ratusan tahun silam, nenek moyang kita di berbagai penjuru dunia sudah menemukan cara alami dalam membuang penumpukan sel kulit mati. “Masyarakat Jepang, misalnya, menggosok tubuh mereka menggunakan loofah (sikat mandi yang terbuat dari serat tumbuhan – Red.) sebelum mandi air panas. Sementara bangsa Indian Cherokee, menggosok tubuh mereka dengan jagung yang sudah kering,” tutur Dr Bruce Berkowsky, ahli naturopati asal Amerika Serikat. Berikut ini manfaat menggosok kulit.
Membantu proses pengelupasan kulit
Loofah, kulit jagung, handuk tebal, atau bahan bertekstur kasar membuat lapisan kulit mati lebih mudah tersingkir. Berbeda dengan scrubbing yang menggunakan bahan-bahan basah, menggosok kulit bermodalkan bahan kering membuat sel kulit mati yang terkelupas itu akan nampak seperti bedak.
Menghilangkan kotoran
Setelah sel-sel kulit mati menyingkir, pori-pori kulit dapat bernapas lebih lega. Peredaran darah dan getah bening menjadi lebih lancar. Efeknya, sampah metabolisme dapat dibuang lebih mudah ke luar tubuh, di antaranya melalui keringat.
Mencerahkan kulit dari dalam
“Lapisan dermis menyediakan nutrisi dan kelembaban untuk setiap lapisan kulit serta meminjamkan contour serta fleksibilitas,” kata Dr Berkowsky, “ketika lapisan dermis menua, jaringan serat pengikatnya menjadi kaku, mudah patah, sekaligus mengalami kekeringan.”
Menggosok kulit berperan membantu meningkatkan kualitas otot dan saraf pada kulit. “Peregangan lembut pada jaringan pengikat yang didapat dari menggosok kering kulit dapat membantu meningkatkan dan meregenerasi produksi kolagen serta serat elastin pada kulit,” Dr Berkowsky menjelaskan. (bersambung).