Keserasian antara Yin-Yang ini melahirkan elemen yang saling mendukung, yaitu logam, air, kayu, api, dan tanah yang selanjutnya menjadi unsur utama penyusun kehidupan makhluk hidup di alam.
Yin dan Yang, saling mendukung
Yin-Yang, kini dilambangkan sebagai sebuah lingkaran besar, di dalamnya ada 2 buah lingkaran hitam dan putih yang saling mengisi. Di dalam masing-masing lingkaran hitam dan putih ada titik putih dan hitam yang mengisyaratkan bahwa dalam keselarasan alam tidak ada sesuatu yang bersifat mutlak. Keharmonisan tersebut bisa terwujud karena unsur Yin-Yang saling melengkapi secara almiah.
Ketidakseimbangan Yin-Yang diyakini akan menyebabkan bencana. Dalam lingkup mikrokosmos atau tubuh manusia, ketidakseimbangan Yin-Yang bisa menimbulkan sakit, sedangkan jika terjadi dalam ukuran yang lebih luas di alam akan mengakibatkan bencana alam. Maka diperlukan upaya untuk menyeimbangkan energi dengan cara mengolah dan melancarkan aliran energi dalam tubuh maupun menyelaraskannya dengan energi alam semesta.
Sementara itu dalam perjalanan umat manusia, legenda telah mengisahkan berbagai versi cerita lahirnya jurus-jurus tai chi (biasa disebut Tai Chi Chuan). Salah satunya berkisah tentang pesilat Zhang Sanfeng yang hidup pada abad ke-16. Ia terinspirasi oleh gerakan ular dan bangau yang sedang bertarung.
Gerakan yang halus dan anggun kedua hewan tersebut selanjutnya diolahnya untuk dijadikan cara beladiri. Namun dalam praktik, latihan napas dan gerakan-gerakan anggota badan beladiri tersebut ternyata bisa dijadikan cara mengolah chi atau energi dalam tubuh, sehingga bisa memperpanjang hidupnya.
Jika dilihat sepintas, gerak orang yang melakukan tai chi mirip dengan gerakan menari: lemah gemulai, mengalir, dan berirama. Jika kita perhatikan dengan seksama gerak itu sebenarnya berpusat dari kaki, dikoordinasi oleh pinggang, dan selanjutnya disalurkan ke tangan.