Pada saat memasuki usia pensiun, gangguan emosi yang sering muncul adalah rasa takut dan cemas lantaran tidak lagi memiliki jabatan penting atau penghasilan tetap dengan segala fasilitasnya. Tidak jarang, orang menjadi lebih mudah tersinggung atau bahkan mengalami tekanan, yang hebat atau setres, terlebih jika masih memiliki beban tanggung jawab yang tinggi sementara penghasilan sudah jauh berkurang.
Mengurangi emosi negatif
Emosi-emosi negatif ini sejatinya bisa dikurangi atau dihilangkan, misalnya dengan memperbaiki persepsi negatif tentang usia pensiun itu sendiri. Karena bagaimana pun pensiun adalah fase dalam hidup yang mesti terjadi. Untuk itu, dari pada sibuk meratapi apa yang belum tentu terjadi, lebih baik melakukan persiapan sebaik mungkin untuk menyongong datangnya usia pensiun.
Misalnya dengan tetap menjalin komunikasi yang baik dengan teman, sahabat dan komunitas. Memeprbanyak kegiatan dalam komunitas dan kelompok hobi, olahraga, dan kegiatan keagamaan juga bisa menjadi cara lain mengatasi persepsi negatif akibat post power syndrome di usia pensiun.
Langkah yang tidak kalah penting adalah membangun pola pikir positif terhadap semua hal, baik di lingkungan kerja maupun di dalam keluarga. Pola pikir yang positif terhadap apa yang selama ini telah dicapai, selain memudahkan seseorang beradaptasi dengan lingkungan baru, juga dapat membantu seseorang mengeluarkan emosi-emosi negatif yang mengendap di dalam pikiran seseorang.
Para ahli mengatakan, membuang pikiran dan emosi negatif di dalam tubuh atau detok emosi negatif dapat membantu tubuh mendapatkan pasokan energi yang cukup, sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan mereparasi kerusakan sel secara lebih efektif dan efesien. (bersambung).