Kehidupan seksual seseorang bisa saja dibuat tetap indah meski dengan bertambahnya usia. Dan ini tidak hanya menyangkut satu faktor misalnya psikologis. Faktor fisik pun perlu dibenahi, antara lain dengan perbaikan gizi.
Sehatalami.co ~ Dr. Morton Walker, dalam bukunya yang berjudul “Sexual Nutrition” (Nutrisi untuk hubungan seksual), kehidupan seks yang sukses tidak terjadi begitu saja. Untuk bisa sukses, seluruh sistem tubuh yang terlibat (terdiri dari saraf, otak, kelenjar endokrin, pembuluh darah, dan organ seksual) perlu dirawat dengan baik. Seluruhnya harus selalu mendapatkan pasokan zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan.
Masih menurut Dr. Walker, penurunan hasrat seksual sebenarnya bukan disebabkan oleh terjadinya proses penuaan atau hilangnya daya tarik pada suatu hubungan. Namun lebih disebabkan oleh hilangnya kemampuan tubuh untuk menerima dan melakukan metabolisme zat gizi secara efisien, dalam jumlah cukup.
Zat gizi yang kurang bisa saja termasuk yang bertanggung jawab dalam menumbuhkan gairah bercinta, memberikan respon seksual atau yang membangun kemampuan seksual.
Jadi kehidupan seksual seseorang bisa saja dibuat tetap indah meski dengan bertambahnya usia. Dan ini tidak hanya menyangkut satu faktor misalnya psikologis. Faktor fisik pun perlu dibenahi, antara lain dengan perbaikan gizi. Namun pengaturan gizi yang seperti apa yang bisa membuat seseorang tetap panjang umur dan bugar seksual sampai tua?
Kurang lebih 10 tahun lalu, Dr. Walker mengunjungi suku Vilcabamba di Pegunungan Andes, Ekuador. Suku Vilcabamba ini penduduknya terkenal paling panjang umur di kalangan masyarakat Barat. Dari jumlah penduduknya yang tidak sampai 4000 orang, lebih dari 20 orang termasuk dalam centenarian (orang yang usianya mencapai 100 tahun).
Penelitian pada suku Vilcabamba
Yang menarik dari kaum lansia ini, terutama para prianya, tidak hanya tetap sehat dalam usianya yang sudah lanjut, tapi juga masih tetap aktif melakukan hubungan seksual. Kaum wanitanya masih mengalami menstruasi hingga berusia 70 tahun.