3. Tes Grafologi
Grafologi merupakan ilmu yang mempelajari dan mengkaji bentuk-bentuk coretan tangan atau hasil tulisan tangan, lalu menginterpretasikannya, demikian dijelaskan Anshari Hanief, yang juga praktisi grafologi.
Tes grafologi bisa dilakukan untuk anak yang sudah mengenal tulisan, karena prosedur tesnya mengharuskan anak menuliskan sesuatu dengan tema apa pun, minimal sebanyak 20 baris dalam selembar kertas kosong, lalu membubuhkan 2 buah tanda tangan di bawahnya.
Menurut Anshari, semua bagian tulisan anak bisa menjadi petunjuk untuk menginterpretasikan potensi anak, mulai dari kemiringan tulisan, tekanan, garis dasar, ukuran, spasi, gerakan horizontal, bentuk huruf, bentuk angka, ukuran, dan sebagainya.
Selain minat dan bakat, tes grafologi bisa mengungkap karateristik emosi, motivasi, kepercayaan diri, ketelitian, tanggung jawab, dan kemampuan sosial. Contoh: tulisan yang kecil menunjukkan bahwa anak cenderung berpikir menggunakan logika dan daya konsentrasi yang tinggi, sementara tulisan yang besar menunjukkan adanya ambisi dan rasa ingin dihargai, tetapi juga kemurahan hati.
Anak yang tulisannya cenderung miring ke kiri biasanya memiliki sifat tertutup, individualis, dan konservatif. Sementara, anak yang tulisannya cenderung miring ke kanan biasanya ekstrover dan suka tantangan baru. Anak yang tulisannya tegak biasanya memiliki kontrol diri yang kuat serta menyukai kebebasan.
Namun diakui Anshari, hasil tes grafologi ini tidak bisa digunakan sebagai petunjuk selamanya karena seorang anak masih bisa berubah jika ia melatih hal-hal yang kurang dalam dirinya. Meski demikian, untuk segi kepribadian, minat, dan bakat biasanya tidak akan terlalu banyak perubahannya. (bersambung).