Semua kebiasaan ini memberikan suasana dan perasaan damai, ketenangan dan kepuasan diri. Selain puasa, membaca bacaan Al-Quran juga berfungsi untuk menghasilkan ketenangan hati dan pikiran, meningkatkan upaya saling maaf-memaafkan dan toleransi, dan juga meningkatkan memori.
6. Membantu pengendalian diri dan toleransi
Sementara selama berpuasa, kita berolahraga dan memperkuat tingkat kontrol diri, di mana sifat ini tidak hanya terkait dengan makanan dan minuman. Kontrol diri ini juga meluas ke aspek social seperti menghindari konfrontasi, mempromosikan perdamaian dan toleransi.
Ini adalah saat ketika kita cenderung lebih mengampuni, mengingat bahwa ada dosa yang ingin kita ampuni. Kaum muslim diseur untuk menahan diri dan mencoba berdamai dengan siapa pun yang bertengkar atau berseberangan prinsip. Ramadhan adalah waktu untuk memberi dan menerima pengampunan, meninggalkan yang buruk dan menyambut serta berharap untuk kebaikan.
7. Membangkitkan motivasi dan semangat
Selama Ramadhan, keluarga duduk bersama untuk berbuka puasa setiap malam, dan aspek komunal yang berkelanjutan ini telah terbukti berdampak pada kesehatan mental secara positif. Terlibat dalam puasa dapat mendekatkan keluarga dan kelompok sosial. Hal ini berguna untuk membantu orang yang menderita depresi dan kesepian dengan meyakinkan mereka bahwa mereka tidak sendirian. (SA)
Sumber: muslimvillage.com