Sehatalami.co ~ Sekitar lima tahun lalu, WHO telah memperkirakan jika pada tahun 2015 sindrom depresi menempati peringkat pertama dalam daftar 10 penyakit terbanyak di dunia. Pernyataan tersebut didukung penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa bentuk emosi negatif seperti marah, gelisah, dan depresi akan berdampak buruk pada kesehatan jantung.
Sementara itu studi terbaru di Amerika menyatakan bahwa orang yang berpikir positif cenderung memiliki risiko mengalami kerusakan jantung dan stroke lebih rendah.
“Faktor emosi seseorang seperti rasa optimisme, kepuasaan diri, dan rasa bahagia lebih berkaitan dengan penurunan risiko kerusakan jantung daripada faktor umur, status sosial, dan berat badan. Lebih dari 50 persen orang yang selalu berpikir optimis mempunyai risiko hipertensi lebih kecil dibanding dengan yang bepikir pesimis,” demikian tutur Julia Boehm dari Harvard School of Public Health. (SA)