Asupan makanan IG rendah juga memberi kesempatan pada sel untuk meremajakan diri dan melakukan penggandaan dengan menghasilkan sel-sel baru. Dengan demikian, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan IG rendah memiliki dampak ganda. Apa sajakah?
Sehatalami.co ~ Makanan IG rendah memberikan lebih sedikit asupan kalori. Hal ini membuat tubuh secara otomatis menurunkan suhu tubuh, sehingga proses metabolisme berjalan lebih lambat. Dampak berantai dari penurunan laju metabolisme adalah berkurangnya produksi sampah radikal bebas. Nah, sedikitnya racun radikal bebas ini juga berdampak memperkecil kerusakan sel, sehingga proses penuaan dapat dihambat.
Asupan makanan IG rendah juga memberi kesempatan pada sel untuk meremajakan diri dan melakukan penggandaan dengan menghasilkan sel-sel baru. Dengan demikian, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan IG rendah memiliki dampak ganda.
Yakni menghambat kerusakan sel dan sekaligus memberi peluang lebih besar pada sel untuk berganti diri dengan sel-sel baru. Pada saat inilah berlangsung proses alami tubuh menjadikan kita tampil lebih muda.
Manfaat lain dari kebiasaan mengutamakan makanan IG rendah adalah menghambat penyusutan hormon pertumbuhan yang berkaitan dengan bertambahnya usia, yakni dehidroepiandrosteron (DHEA).
Semakin bertambah usia, kadar hormon ini akan semakin menyusut, diikuti menurunnya sistem kekebalan tubuh. Kadar DHEA yang relatif terjaga meskipun kita telah berusia matang, menurut sejumlah riset, terbukti dapat menjaga kita tetap sehat dan berusia lebih panjang. Dan itu bisa ditemuh dengan membiasakan diri menyantap makanan dengan IG rendah.
Buah IG tinggi vs Makanan Olahan IG tinggi
Buah seperti mangga, semangka, nanas, dan wortel, walaupun memiliki IG tinggi, proses interaksinya di dalam tubuh berbeda dengan karbohidrat yang diproses.
Penelitian membuktikan bahwa gula dalam buah segar tidak memicu pengeluaran insulin selama dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau tidak bersama makanan lain.
Namun karena sifatnya yang sangat cepat terurai, khusus bagi penderita diabetes, buah yang manis sebaiknya tidak dikonsumsi dalam bentuk jus, tetapi utuh saja. Dalam hal ini serat membantu laju gula dalam tubuh lebih stabil. (Sumber: Nutrition and Metabolism of Carbohydrates, oleh Maria C. Linder, PhD, California State University). (SA)