Virus Corona biasanya ditularkan melalui tetesan cairan saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk. Bahan atau pakaian yang terkontaminasi oleh cairan tersebut bisa berpotensi besar untuk memindahkan penyakit. Disebutkan juga, virus Corona dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan yang terbuat dari kain atau bahan, termasuk pakaian.
Sehatalami.co ~ Masalah Virus Corona kini bukan hanya masalah satu atau dua negara. Tetapi sudah menjadi masalah dunia. Itu setelah statusnya ditetapkan sebagai pandemi virus oleh WHO. Itu mengapa, WHO menyarankan setiap orang di mana pun, bisa menjaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari infeksi Covid-19 atau virus Corona.
WHO juga meminta banyak negara melakukan upaya maksimal dalam memerangi penyebaran virus corona, lantaran sejauh ini belum ditemukan vaksin dan obatnya. Hal yang ditakutkan dari virus corona ini adalah kemampuannya bermutasi secara genetik, sehingga mudah menyebar. Juga karena gejala utama yang ditinggalkan lebih banyak tak terlihat, sehingga menyulitkan dalam pemeriksaan awal.
Untuk itu, tidak salah jika dimintakan kepada setiap orang untuk menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh. Menjaga jarak dengan pihak lain untuk mengurangi kontak langsung dengan gen-pembawa virus corona. Program social distanting, menjaga jarak dalam kerumunan sosial dengan orang lain, selayaknya dipatuhi.
Salah satu upaya lainnya, ialah menjaga kebersihan yang wajib dilakukan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air secara rutin dan segera mencuci pakaian yang sudah dipakai, jangan sampai mendiamkan pakaian yang sudah terpakai teronggok di rak atau box pakaian kotor.
Mengapa demikian? Karena virus Corona bisa bertahan selama berjam-jam pada pakaian. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, virus Corona biasanya ditularkan melalui tetesan cairan saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk.
Bahan atau pakaian yang terkontaminasi oleh cairan tersebut bisa berpotensi besar untuk memindahkan penyakit. CDC mencatat bahwa virus Corona dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan yang terbuat dari kain atau bahan, termasuk pakaian.
Sementara sebagaimana dilansir dari laman detik.com (20/3/2020), menurut spesialis kesehatan masyarakat, Carol Winner, cairan tersebut dapat mengering seiring waktu dan menonaktifkan virus yang terdapat di sana. Namun hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hingga saat ini para peneliti masih mempelajari hal tersebut.
“Kami tahu bahwa tetesan dapat mengering dalam beberapa kondisi, yang mungkin lebih cepat dengan serat alami,” kata Winner kepada HuffPost.
“Kami mendengar bahwa panas dan kelembaban dapat memengaruhi kelangsungan hidup virus di permukaan, tetapi ingat, suhu di Australia 80 derajat (Fahrenheit), dan Tom Hanks masih mendapatkannya,” tambahnya.
Robert Amler, dekan Fakultas Ilmu dan Praktik Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala medis CDC, mengatakan kepada HuffPost bahwa lamanya umur virus corona tergantung pada jenis kain, karena beberapa bahan lebih rentan daripada yang lain.
“Bahan spandex seperti poliester dapat menahan kuman lebih lama dari kain berbahan dasar kapas, tetapi semua jenis kain dapat terkontaminasi,” kata Dr. Janette Neisheiwat
Menurutnya bahan-bahan seperti spandex, poliester dapat menahan kuman lebih lama daripada kain berbahan katun sehingga sangat penting untuk mencuci legging, dan pakaian dalam secara hati-hati. Itu mengapa langkah bijak untuk menghindarkan orang dari kontak terhadap virus yang menempel pada pakian adalah dengan cara cepat merendam dan mencucinya. (SA)