Mengupan sudut pandang
Gangguan-gangguan emosional yang kita alami ini, menurut Purnawan, adalah hasil dari konflik antara realita (kenyataan sehari-hari) dengan idealisme (gagasan yang berhubungan dengan norma dan keyakinan). ”Norma dan keyakinan biasanya akan menjadi filter dalam kehidupan kita, khususnya ketika hendak memilih sesuatu. Akibatnya, hidup selalu dipandang dari segi baik dan buruk, tapi lupa pada apa yang sebenarnya kita inginkan,” Purnawan menjelaskan.
”Sejak kecil kita selalu dituntut untuk menjadi sempurna. Nilai ini bisa berkembang menjadi perasaan takut dinilai jelek oleh orang lain. Tuntutan untuk mandiri juga bisa membuat kita merasa paling hebat dan kemudian menjadi arogan,” kata Rani, mencontohkan.
Karena itulah, salah satu cara untuk mendetoks emosi adalah dengan mengubah sudut pandang atau perspektif. ”Cobalah melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Tinggalkan konsistensi!” kata Purnawan. Salah satunya adalah dengan melakukan sesuatu yang tidak pernah kita lakukan sebelumnya. Purnawan menambahkan, ”Ketika kita berada di tempat yang berbeda dari biasa, kita jadi bisa melihat apakah yang sudah kita lakukan sebelumnya bagus atau tidak untuk diri kita.”
Sementara, Rani mengajak untuk menemukan makna dari peristiwa-peristiwa yang sebelumnya hanya kita anggap sebagai sesuatu yang kebetulan. ”Peristiwa yang tidak diagendakan sebelumnya, tapi terjadi, kadang justru yang membawa kita ke sesuatu yang lebih besar di depan sana,” kata Rani.