Tak mudah menyadarkan pasien. Sebagai Dokter, Tan Shot Yen dikenal sebagai sosok dokter yang kritis dan sering diundang sebagai pembicara dan narasumber di berbagai seminar.
Menurut dr. Tan Shot Yen, memang tidak mudah menyadarkan pasien. “Kesalahan pasien dalam berobat hanyalah mencari tahu ‘bagaimana’. Bagaimana caranya menurunkan tensi, menurunkan kadar gula, menguruskan badan, menghilangkan senewen atau sakit di jemari. Jika Anda Cuma tanya ‘bagaimana’, Anda akan jatuh menjadi sekadar konsumen. Pertanyaan terpenting adalah mengapa Anda sampai sakit?” urainya.
Dalam banyak kesempatan dokter yang kini sering muncul di acara talkshow salah satu televisi swasta ini, selalau menginginkan agar setiap pasien yang dating kepadanya tidak hanya mengharapkan pil atau tongkat ajaib untuk membereskan tubuhnya. “Saya mau pasien yang taking ownership of their own body, “ujarnya.
Jadi sejatinya pasien sendirilah yang mesti mengambil tanggung jawab terhadap kesehatannya. Bagaimana pun dokter dan pil atau obat bukanlah tongkat ajaib, yang akan bisa dengan cepat membereskan masalah di tubuh pasien.
“Jadi itu tubuh Anda. Buat apa dokter yang sok tahu menyuruh ini-itu? Toh, yang benar buat dokter belum tentu benar buat Anda. Jadi mau sampai kapan seseorang mau tergantung pada obat-obatan? Apakah setelah mengkonsumsi obat dia benar-benar sembuh? Jawabannya tidak. Karena begitu obat berhenti, dia sakit lagi.
Berapa banyak dokter hanya bertanya ‘sakit apa’ lalu berkata, “ini obatnya”? Dia tidak memberikan pendidikan atau menjelaskan asal usul penyakit. Pasien dalam hal ini mengamini saja, padahal pasien harusnya memahami perannya dalam menciptakan penyakitnya, ” jelas dr. Tan.
Itu mengapa dalam setiap praktiknya, ia mendahulukan peran konseling. Intinya mengajak pasien untuk menyadari dan agar mau introspeksi diri, bahwa sakit atau ketidaknyamanan pada tubuh adalah introspeksi! “Sakit adalah introspeksi,”katanya.