Dampaknya akan terjadi peningkatan kasus katarak, dan gangguan penglihatan lainnya yang diakibatkan oleh penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus dan Glaukoma.
Gangguan penglihatan bisa menyerang semua umur termasuk bayi dan balita. Mereka merupakan salah satu kelompok berisiko terhadap gangguan penglihatan, karena ini perlu meningkatkan kepedulian terhadap ancaman gangguan penglihatan terutama kebutaan yang dapat dicegah. Skrining dan deteksi dini kunci utama menemukan kasus sedini mungkin dengan intervensi yang tepat.
Selain itu, keberadaan gawai diasumsikan menambah penderita myopia mata minus. Hal tersebut diakibatkan karena jarak penglihatan ke gawai terlalu dekat dan terus-menerus. Dampaknya kesehatan mata berkurang.
Hal serupa juga rawan terjadi pada seseorang yang bekerja di depan komputer. Dr. Siddik menganjurkan dalam menggunakan komputer gunakan rumus 20 20 20, artinya 20 menit bekerja, 20 menit istirahat sambil melihat benda dengan jarak 20 feet.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono mengatakan gangguan penglihatan dengan penyebab lainnya seperti Glaukoma, retinopati Diabetikum, Retinopathy of Prematurity (ROP) dan low vision menjadi prioritas program Kemenkes saat ini. Glaukoma dan retinopati diabetikum dijadikan prioritas mengingat meningkatnya angka penyandang diabetes.
Diperkirakan 1 dari 3 penderita diabetes berisiko terkena Retinopati Diabetikum, dan pasien dengan diabetes memiliki risiko 25 kali lebih mudah mengalami kebutaan akibat retinopati. Penyakit penyakit tidak menular merupakan salah satu faktor risiko gangguan penglihatan dan kebutaan.
”Pemerintah terus melakukan edukasi kepada masyarakat terhadap pencegahan gangguan penglihatan (katarak), juga deteksi dini di Fasyankes (Fasilitas Layanan Kesehatan) primer terintegrasi dengan penyakit tidak menular lainnya,” kata Dirjen Anung.
Tingkatkan Kepedulian Masyarakat
Hari Penglihatan Sedunia diperingati sejak tahun 1999, setiap tahun pada hari Kamis minggu kedua bulan Oktober. Tahun ini dengan tema-internasional : ”Vision First” dan tema-nasional : ”Mata Sehat, SDM Ungggul”.
”Harapan dari peringatan Hari Penglihatan Sedunia tahun ini adalah meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mata, menyebarluaskan informasi dan edukasi terkait pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan kepada masyarakat, serta meningkatkan upaya deteksi dini gangguan penglihatan di masyarakat dan sekolah,” kata Dirjen Anung. (SA)
sumber: www.depkes.go.id