Kekurangan glukosa akan membuat otak tidak bisa bekerja dengan optimal. Akibatnya kita cenderung sulit fokus untuk berkonsentrasi. Saat kita berpikir, sel-sel otak membutuhkan glukosa lebih banyak dan akan menarik aliran darah ke arahnya.
Sehatalami.co ~ Seringkali kita menyalahkan usia pada saat mulai sering lupa akan banyak hal. Sebenarnya masalah utamanya bukan hanya faktor usia tetapi juga berhubungan dengan apa yang kita makan.
Makanan telah diketahui mempengaruhi fungsi otak secara langsung. Konsumsi makan yang tepat terbukti dapat mempertajam daya ingat, meningkatkan kecerdasan, memperbaiki mood dan stabilitas emosi, serta menjaga pikiran Anda tetap “muda”.
Rumitnya kerja otak
Otak adalah organ paling rumit dan aktif yang menggunakan 20-30 persen energi kita setiap hari. Pusat pengendali dari segala apa yang Anda lakukan, pikirkan, dan rasakan ini membutuhkan persediaan ‘bahan bakar’ utama berupa glukosa.
Kekurangan glukosa akan membuat otak tidak bisa bekerja dengan optimal. Akibatnya kita cenderung sulit fokus untuk berkonsentrasi. Saat kita berpikir, sel-sel otak membutuhkan glukosa lebih banyak dan akan menarik aliran darah ke arahnya. Aliran darah ini akan menuju pada area otak spesifik yang paling aktif.
Contohnya saat kita memusatkan perhatian pada gambar, aliran darah akan meningkat ke area otak yang terlibat dalam proses penglihatan. Sebaliknya, saat kita sulit untuk berkonsentrasi, darah tidak mengalir ke area yang sangat membutuhkan, tapi justru menyebar ke seluruh bagian otak sehingga kita sulit untuk fokus.
Neurotransmiter, si pengirim sinyal
Berpikir adalah proses biokimia. Di dalam otak terdapat ratusan miliar sel-sel saraf otak yang saling berkaitan melalui triliunan ‘kabel’ atau serabut saraf yang berperan sebagai ‘jembatan penghubung’ antara sel-sel saraf untuk saling mengantarkan pesan atau sinyal.
Nah, untuk berkomunikasi secara efektif dengan sel saraf otak lainnya, dibutuhkan bahan kimia otak yang disebut neurotransmiter yang bertugas sebagai pembawa pesan dari sel otak ke sel otak lainnya.
Neurotransmiter ini terbuat dari asam amino, vitamin, dan mineral. Karena itu, pembentukannya sangat tergantung pada makanan. Jadi, jika nutrisi-nutrisi tersebut asupannya rendah, pembentukan neurotransmiter akan terhambat, akibatnya proses berpikir juga ikut terganggu.
Neurotransmiter yang berpengaruhi kerja otak ada tiga, yaitu :
- Asetilkolin, bertugas mempengaruhi ingatan dan kesigapan. Terdapat dalam kuning telur, kacang tanah, gandum, hati, daging, ikan, susu, keju, dan sayuran (terutama brokoli, kol, dan kembang kol).
- Dopamin, bertugas mempengaruhi perhatian dan kemampuan belajar. Defisiensi dopamin membuat sulit fokus dan konsentrasi. Terdapat pada semua makanan sumber protein seperti daging, produk susu, ikan, kacang-kacangan, dan produk kedelai.
- Serotonin, berguna untuk konsentrasi, tapi terlalu banyak serotonin justru bisa mengacaukan perhatian dan membuat ngantuk. Serotonin juga mempengaruhi mood, nafsu makan, dan sensitivitas. Kekurangan serotonin akan menimbulkan rasa sedih, depresi, cemas, dan malas. Seretonin terdapat pada makanan sumber karbohidrat seperti kentang, sereal, roti, dan sayuran. (SA)