Natural Health edisi special 2006 juga megingatkan akan ancaman di balik perut buncit, yaitu sebagai pertanda gangguan kerja hormon insulin yang menjadi tanda-tanda awal diabetes.
Sehatalami.co ~ Coba berkacalah dan amati perut Anda. Jika melihat sebuah apel raksasa dengan 2 buah kaki di cermin sana, Anda harus lebih waspada. Perut yang membuncit bak buah apel itu bukan hanya menyulitkan dalam urusan pilih memilih ukuran baju dan celana, tapi juga akan mendatangkan berbagai gangguan kesehatan.
Dr. Erwin Peetosutan SpP dalam seminar anti aging medicine baru-baru ini di Jakarta, menyinggung salah satu efek timbunan lemak pada perut laki-laki adalah produksi hormon testosteron yang rendah. Ini akan memperbesar peluang orang yang bersangkutan kena gangguan jantung koroner dan sengatan stroke.
Dokter ahli terapi hormon ini juga menjelaskan, meski hormon estrogen yang justru diyakini sebagai pemicu pembesaran kelenjar prostate, namun rendahnya testosteron ternyata juga memperbesar peluang seorang laki-laki terkena pembesaran atau juga kanker prostat.
Natural Health edisi special 2006 juga megingatkan akan ancaman di balik perut buncit, yaitu sebagai pertanda gangguan kerja hormon insulin yang menjadi tanda-tanda awal diabetes.
Jangan langsung panik, tetapi tingkatkan kewaspadaan Anda. Amati, apakah ada anggota keluarga yang mempunyai bentuk ‘perut apel’ yang lain, yang mengidap diabetes atau mengalami serangan jantung? Apakah kulit seputar leher Anda mulai ditumbuhi bercak-bercak warna gelap; atau Anda menjadi nafsu banget ngemil roti atau sumber karbohidrat yang lain?
Kalau semua gejala itu ada, berkonsultasilah ke dokter. Biasanya dokter akan memeriksa kadar kolesterol, dan toleransi glukosa darah. Tes ini agak berbeda dengan tes glukosa darah biasanya. Yang perlu Anda perhatikan, bahwa mulai sekarang sudah tidak bisa makan sembarang makan.
Sayur dan buah segar harus diperbanyak, kurangi makanan bersumber karbohidrat tinggi, dan tidak bisa menawar-nawar olahraga lagi. Lakukan latihan fisik secara rutin, setiap hari. Pre-diabetes dengan serangkaian gejala seperti ini masih bisa disembuhkan, asal jangan kebablasan buncit. (SA)