Setiap saat tubuh memerlukan konsentrasi glukosa atau kadar gula darah tertentu agar dapat berfungsi dengan baik. Sedikitnya diperlukan 50-100 gram gula/hidrat arang sehari untuk memenuhi kadar kecukupan gula darah.
Sehatalami.co ~ Kita sering mendengar dokter memberi nasihat, “kurangi konsumsi gula, yah.” Khususnya, bagi mereka yang memiliki riwayat atau faktor risiko penyakit gula atau diabetes. Namun tahukah Anda bahwa, di era modern ini hampir tidak dijumpai makanan yang tanpa tambahan gula.
Tengok saja, misalnya masakan di rumah, hingga produk makanan bayi, jajanan anak sekolah, dan produk diet pun sarat dengan tambahan gula. Sampai-sampai barangkali cukup sulit bagi penderita diabetes mencari kudapan tanpa gula, bahkan buskuit sekalipun hampir semua ada gula tambahannya.
Satu-satunya yang barangkali bisa dihindari itu pun dengan berat adalah upaya menghindari pula pasir dan makanan manis, termasuk buah-buahan. Padahal gula juga ada pada makanan yang tidak terasa manis di lidah, misalnya nasi putih atau roti putih. Asal tahu saja, sebenarnya gula juga memiliki ratusan nama yang saling berbeda dan terdapat pada produk makanan yang beredar di pasaran.
Apa sebenarnya gula? Gula adalah bentuk hidrat arang sederhana yang memiliki rantai molekul pendek sehingga lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Bagi kebanyakan orang, yang dimaksud dengan ‘gula’ hanyalah gula pasir/gula putih.
Padahal ada enam jenis gula yaitu fruktosa, galaktosa, maltosa, laktosa dan sukrosa. Gula meja atau gula pasir yang menjadi pembahasan kita disini adalah sukrosa yang terdapat pada gula tebu dan gula bit.
Satu-satunya jenis gula yang memiliki kontribusi gizi pada kesehatan kita adalah glukosa. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Gula atau jenis hidrat arang lain yang masuk ke dalam tubuh tidak bisa langsung diserap oleh tubuh sebelum melalui suatu proses yang cukup rumit sampai menjadi glukosa. (bersambung).